Ternate – Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate dan sekitarnya kembali akibatkan banjir dan longsor di Pulau Hiri.
Hal tersebut mengakibatkan akses penghubung transportasi antara Kelurahan Tomajiko dan Kelurahan Dorari Isa yang juga merupakan jalur utama masyarakat Kelurahan Tomajiko menuju ke arah pelabuhan penyeberangan laut terputus.
Lurah Tomajiko, Musa Ibrahim kepada wartawan Sentra mengatakan, bencana alam banjir dan longsor tersebut sudah tiga kali terjadi. Sebelumnya pemerintah Kota Ternate dan warga telah melakukan menangulangan melalui kerja bakti pembersihan material lumpur dan batu yang menutup jalan.
Jalan tertutup material banjir dan longsor di Pulau Hiri, Video: Istimewa
“Banjir dan longsor yang terjadi di antara Tomajiko dan Dorari Isa ini karena faktor alam dan ini sudah tiga kali, bencana pertama sudah diantisipasi pemerintah Kota Ternate. Bencana kedua, saya beserta pemuda Dorari Isa dan Tomajiko berjumlah lebih dari 40 orang melakukan kerja bakti pada pagi hingga sore hari,” ujarnya. Jum’at (25/4).
Ia mengaku kewalahan menormalkan akses transportasi penghubung antara kedua kelurahan tersebut serta mengatasi material alam yang menutup jalan.
“Yang ketiga kali ini, material cukup banyak, saya sudah kewalahan memikirkan, bagaimana cara agar akses transportasi antara Tomajiko-Dorari Isa normal kembali serta material lumpur dan batu tidak lagi menutup jalan,” lanjut Musa.
Musa juga mengatakan masyarakat mengeluhkan tarif transportasi menuju pelabuhan yang akibat bencana tersebut.
“Keluhan masyarakat terkait dengan tarif transportasi menuju pelabuhan juga naik. Masyarakat juga desak kepada saya melapor kepada pemerintah untuk secepatnya bangun jembatan, karena setiap hujan selalu terjadi banjir,” pungkasnya.
Reporter: Karmila
Redaktur: M. Rahmat Syafruddin