Tidore,- Jalanan malam itu cukup ramai. diantara lalu lalang kendaran, di sisi jalan nampak sebuah kedai minuman “Boba”, bercat warna kuning kokoh berdiri dengan bangku dan meja yg ditata rapi.
Terlihat beberapa pemuda sedang asik duduk menikmati alunan musik pop-rock. Di lain sisi, nampak seorang pemuda sedang duduk santai membuat kerajinan dari stik es krim. Namun tetap ramah dan antusias menerima pelanggan yang datang silih berganti.
Keramahan yang sama ketika menyambut kedatangan kami, reporter Sentranews.id yang sengaja menyempatkan diri menyambangi kedai tersebut, Kamis (1/4).
Asril Bayan, pemuda 28 tahun asal kelurahan Seli Tidore, dengan sigap menyambut kami malam itu. Dengan senyumannya yang khas, setelah saling bertanya kabar masing-masing, kami pun berdiskusi.
Bobane, nama yang terpampang di Kedai, nama yang dipilih Asril untuk usaha minumannya. Ketika ditanya mengapa memilih nama Bobane, Asril kemudian menceritakan filosofi nama yang dia pilih.
“Secara filosofi Bobane terinspirasi dari nama salah satu perusahaan saya, itu yang pertama. Yang kedua mengapa namanya Bobane karena minuman ini bahan dasar utamanya adalah boba. Kemudian Bobane juga berasal dari bahasa Tidore, jadi sebenarnya sebagai penekanan bahwa di kedai ini ada boba,” ujarnya.
Asril menjelaskan, sejak awal ia dan temannya memang berniat untuk membangun sebuah bisnis sembari mengisi waktu luang. Juga sebagai upaya melawan stigma di masyarakat bahwa setelah kuliah harusnya menjadi pegawai.
Sebelumnya, bisnis minuman tersebut diberi nama Bobapay. Namun karena pertimbangan lain kemudian Asril merubahnya menjadi Bobane, supaya kental rasa Tidorenya.
Boba, satu jenis minuman yang sedang hits dan sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Minuman berisi butiran berbahan dasar tepung tapioka dan nutrijel memang sedang nge-tren saat ini.
Menurut Asril, peluang bisnis Boba sangat cemerlang dan punya prospek pasar yang menjanjikan. Mengingat di Tidore sendiri masih jarang sekali kedai serupa, kedai Bobane miliknya bisa dikatakan adalah satu-satunya kedai minuman yang menyajikan minuman boba dalam kemasan dengan aneka toping.
Setidaknya ada 17 varian rasa yang disediakan kedai Bonane, dan yang paling digemari adalah rasa taro, oreo, milo, beng-beng dan brown sugar. Untuk bahan-bahan baku minuman tersebut ia mengaku mendapatkannya dari Manado dengan harga terjangkau, sedangkan untuk cup dan yg lainnya biasa ia dapatkan di Ternate.
Asril menambahkan, sejauh ini produk minuman es boba tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, karena memiliki rasa yang berbeda dengan yang lain. Asril menjelaskan bahwa hal terpenting dalam bisnis kuliner adalah diantaranya tetap konsisten menjaga rasa produk sedari awal produksi, dengan demikian akan terjaga kepercayaan pelanggan untuk tidak berpindah ke lain “hati”.
Kemudian, agar tetap dapat bersaing dan menjaga stabilitas bisnis, diperlukan manajemen keuangan yang baik dalam pengelolaannya. Ia mencontohkan jika ada pendapatan dalam sehari, melebihi target atau tidak, tetap hasil itu dipisahkan untuk uang modal, untuk uang kas, dan hal-hal yang tak terduga semisal ada keperluan mendadak.