Kiat Sukses Ko Adi, Berhenti dari ASN Karena Rasional

Tidore,- Ko Adi, demikianlah kami biasa menyapa beliau. Sosok aktifis yang cukup dikenal di Tidore dan Maluku Utara. Ketua Umum GP Ansor Kota Tidore dan juga seorang pengusaha yang terbilang sukses. 

Soepriadi Syahbuddin (37), Pribadi yang sekilas tampak sama seperti pemuda-pemuda lain, bersemangat dan penuh optimisme. Seperti itulah kesan pertama setiap kali berjumpa. Namun yang membedakan dia dengan kebanyakan pemuda adalah kemampuan manajerialnya yang ulung, membuat apapun yang dipimpin dan dikelolanya selalu berkembang maju. Baik di dunia organisasi kepemudaan maupun dalam dunia bisnis. 

Suatu kemampuan yang tentu tidak hadir begitu saja. Melainkan ia peroleh dari sebuah proses yang panjang. Kemampuan yang terasah di dunia organisasi kemahasiswaan, kepemudaan bahkan juga pada saat merintis menjadi seorang wirausahawan. Kemampuan yang juga membuatnya kini dapat mengelola berbagai jenis usaha yang tergabung dalam manajemen “Sahabat Grup”.

Berawal dari ajakan kami untuk bertemu melalui pesan whatsapp. Jum’at (02/04), Sentranews.id akhirnya berkesempatan mengunjungi salah satu unit usahanya di kawasan pantai Tugulufa.

Sabua Sahabat, cafe yang dikelola Ko Adi di kawasan Tugulufa

Sabua Sahabat, nama yang tertera pada spanduk yang terpampang di salah satu Cafe diantara bangunan yang berjejer rapi sepanjang pantai Tugulufa. Cafe yang menyediakan aneka kuliner dengan berbagai menu. Di tempat tersebutlah kami bersepakat untuk bertemu.

Setelah berbasa-basi kami pun mulai mumbuka pembicaraan, terutama seputar bisnis yang sedang Ko Adi jalankan. Alumnus Universitas Sam Ratulangi tersebut, menuturkan bahwa pasca kuliah ia hampir tak memiliki waktu jeda untuk beristirahat. Berbeda dengan kebanyakan orang yang membutuhkan waktu jeda, setelah menyelesaikan serangkaian proses belajar di bangku kuliah yang cukup menguras energi dan pikiran.

Angin laut yang dingin di pantai Tugulufa malam itu seperti tidak mengganggu kehangatannya saat meladeni pertanyaan demi pertanyaan yang kami ajukan. Ko Adi bercerita, sejak menjelang akhir masa studinya di kampus, ia sudah meminta Ibunya untuk memfasilitasi tempat agar selesai kuliah ia dapat merintis sebuah usaha. Sang Ibu pun merespon permintaannya dengan terbuka dan memberikan fasilitas yang diperlukan. Setelah selesai kuliah dan pulang ke Tidore, Ko Adi pun memulai usaha perdananya.

BACA JUGA   Mangael di Muka Maitara, Spot Favorit Nonako Fishing Club

“Saya jual voucher waktu itu, karena saat itu di sini (Tidore) masih terbatas dan hanya sadiki (sedikit), maka saya ambil dari Manado baru jual di sini,” ucapnya mengenang usaha perdananya.

Sosok yang senang membaca ini mengisahkan banyak hal terkait dengan perjalanannya merintis usaha, pengalamannya bekerja di pemerintahan hingga alasannya berhenti sebagai ASN, untuk menekuni usaha yang telah ia rintis sejak awal.

Menjadikan Bisnis  Sebagai  Life Style 

“Jika melakukan apa yang anda sukai, maka anda tidak akan merasa sedang bekerja dalam hidup anda”

Mungkin kalimat bijak tersebut yang menjadi salah satu motivasi Ko Adi dalam menekuni bisnis. Memiliki dan mengelola berbagai jenis usaha tak terlepas dari kesukaannya akan dunia wirausaha. Darah bisnis sepertinya kental mengalir dalam dirinya.