Kopra Naik, Ekonomi Batang Dua Membaik

Batang dua,- Kopra merupakan salah satu komoditas utama di Maluku Utara. Turunnya harga kopra beberapa waktu yang lalu, menyebabkan banyak petani kelapa yang merugi. Demikian juga petani kelapa di Batang dua.

Batang dua adalah kecamatan yang berada dalam wilayah administratif kota Ternate. Merupakan pulau penghasil kelapa dengan luas kurang lebih 22,4 km persegi.

Harga kopra yang sempat anjlok, sangat berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat Batang dua. Sebagian masyarakat di sana memang menggantungkan nasibnya dari hasil kopra.

Kini harga kopra di batang dua mulai bergerak naik, tercatat mencapai Rp.5000/kg untuk kopra mentah dan Rp. 8500/kg untuk kopra kering. Adapun sebelumnya harga kopra turun hingga  Rp. 3000/kg. Kenaikan harga tersebut dirasakan membuat ekonomi masyarakat Batang dua mulai membaik.

Hal ini dibenarkan oleh Hendra (38), salah seorang masyarakat Batang dua yang berprofesi sebagai petani kelapa.

“Masyarakat sangat senang dengan kenaikan harga kopra, soalnya berapa waktu lalu harga turun tamba deng keadaan covid- 19, biking penghasilan masyarakat menurun, jadi memang  torang sangat senang ketika harga kopra naik,” ungkapnya (3/4).

Hal yang sama di ungkapkan oleh petani lain yang enggan dicantumkan namanya ketika diwawancara oleh reporter Sentranews.id.

Torang disini kan, rata-rata petani kopra dan amper semua masyarakat batang dua punya dusun kelapa yang bisa menghasilkan kopra, tapi ada sebagian yang hanya bergantung pada hasil kopra, yang dia jual dan produksi, makanya pas kemarin harga kopra jatong sebagian masyarakat mengeluh. Tapi sekarang harga so mulai naik, masyarakat pe penghasilan juga mulai membaik,” ungkapnya.

Para petani kelapa mengharapkan kondisi turunnya harga kopra tidak kembali terjadi. Karena itu, Pemerintah diminta berupaya menjaga stabilitas harga kopra agar penghasilan masyarakat tidak terganggu. Khususnya kepada Pemerintah Kota Ternate.

BACA JUGA   Masuki Tahapan Pilkada, Bawaslu Kota Tidore Gelar Rakor Evaluasi Keuangan 

Tong harap pemerintah dapat menstabilkan harga kopra supaya petani punya penghasilan juga bisa stabil,” tutupnya.

Reporter : Rachmat Insan Harly

Editor : Redaksi