Tidore -, SON Entertainment kembali menggelar talkshow bertajuk ‘Son Talks’ untuk kesekian kalinya. Bertempat di Cafe Legend House Tidore dengan melibatkan para pelaku industri kreatif, Sabtu (5/6).
Aison, founder SON Entertainment, selaku pihak penyelenggara talkshow tersebut, kepada Sentranews.id, menjelaskan bahwa ‘Son Talks’ pada dasarnya tidak hanya mendorong perkembangan sektor ekonomi kreatif. Namun juga sektor yang lain, tergantung pada persoalan apa yang saat ini menjadi kendala bagi masyarakat Tidore.
“Kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan mungkin tra pernah habis. Jadi isu-isu yang tong angkat terkait ada kelemahan disini, ada banya orang mengeluh disini, tong undang dorang agar bagaimana pemerintah bisa mendengar. Sebab selama ini tong belum pernah duduk bersama. Jadi hasil dari tong pe talkshow ini bisa banyak orang nonton,” jelasnya.
Dihadiri oleh sejumlah komunitas kreatif di Tidore, kegiatan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, antara lain ; Abdul Haris Muhidin/Aison (Founder Syukur Dofu Indonesia), Tomz (Wildhouse), Rusli Oches (Founder GoodDaddy), dan Herman Eroz (Music Corner).
Didapuk sebagai pemantik dalam diskusi tersebut, Aison menerangkan bahwa, industri kreatif adalah industri masa depan. Karenanya para pelaku sektor industri kreatif harus menyadari bahwa, untuk mampu bertahan atau survive. Maka pelaku industri kreatif harus mampu melakukan 3 hal, yaitu ; inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Dan yang paling terpenting adalah menjadi manusia adaptif, yang mana menjadi manusia yang mampu beradaptasi dalam setiap perkembangan zaman.
“Selaku pegiat ekonomi kreatif seharusnya sadar bahwa kreativitas itu penting. Agar mampu bertahan/survive, maka dibutuhkan 3 hal yakni ; inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dan yang paling terpenting adalah menjadi manusia adaptif, yang mana menjadi manusia yang mampu beradaptasi dalam setiap perkembangan zaman,” tutupnya.
Hal senada disampaikan oleh narasumber yang lain, bahwa cara untuk mengembangkan sektor industri kreatif di Tidore harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak.
Reporter : Aalbanjar
Editor : Redaksi