Jailolo,- Talkshow Ekonomi Kreatif yang diselenggarakan DPW Gekrafs Malut dibuka oleh Menparekraf-RI dan dihadiri oleh Bupati Halbar, talkshow tersebut mengambil tempat di Vila Gaba Jailolo, Kamis 10 juni 2021.
Dalam sambutannya via video converence . Menparekraf-RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan 3 strategi utama yang dijalankan kementerian yang dipimpinnya dalam menumbuhkan iklim ekonomi kreatif di tengah terpaan pandemi Covid-19, yaitu; inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Sandi menyampaikan, bahwa pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Maluku Utara sangat signifikan, ketersediaan sumber daya manusia yang didukung sumber daya alam merupakan potensi bagi pengembangan ekonomi kreatif di seluruh Indonesia dan Maluku Utara.
“Perkembangan Ekonomi Kreatif di Maluku Utara sangat signifikan, ketersediaan sumber daya manusia dan didukung oleh sumberdaya alam yang melimpah adalah potensi bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Sandi, terdapat beberapa bidang usaha yang membutuhkan sentuhan kreativitas dan inovasi, diantaranya; industri musik lokal, industri kerajinan piring anyaman, industri alas kaki dan anyaman enceng gondok. Salah satu industri yang menurut sandi belum terkelola secara maksimal adalah industri daur ulang sampah.
Sementara itu, Bupati Halmahera Barat James Uang, dalam kesempatan tersebut meminta perhatian pemerintah pusat terkait upaya pengembangan sektor ekonomi kreatif. Bupati menyampaikan, perhatian pemerintah pusat berupa dana alokasi khusus, terutama untuk bidang pariwisata kabupaten Halmahera Barat semoga bisa lebih diutamakan oleh Menparekraf. Menurutnya, upaya kabupaten Halmahera Barat dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif adalah melalui pengembangan sektor pariwisata, salah satunya dengan menggelar Festival Teluk Jailolo yang sudah masuk menjadi agenda pemerintah pusat.
“Kita dorong pengembangan program ekonomi kreatif dengan cara mendorong pengembangan pariwisata di kabupaten Halmahera Barat, apalagi Festival Teluk Jailolo kini telah menjadi agenda nasional,” ujar bupati.
Ditemui seusai talkshow, Ketua DPW Gekrafs Maluku Utara, Imran Guricci kepada media menjelaskan, bahwa talkshow yang dilaksanakan oleh Gekrafs Malut adalah wadah untuk saling menukar ide dan kreativitas, pihaknya juga berharap dapat melakukan kerjasama dengan pemkab dalam mengembangkan sektor kreatif di Halmahera Barat. Terutama bagaimana potensi SDA yang ada di Halmahera Barat bisa dikelola secara digital, dalam hal ini pihaknya siap membantu pemkab Halbar guna digitalisasi sektor SDA melalui pengembangan aplikasi.
“Kita (Gekrafs Malut) menawarkan kepada pemerintah daerah, agar potesi di Halbar ini bisa digabungkan dengan digitalisasi, misalnya petani kopra bisa langsung menjual kopranya ke pabrik melalui aplikasi, kami di Gekrafs siap membantu karena kami memiliki developer aplikasi yang merupakan bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif, dalam perhitungan kami, terdapat sekitar Rp 16 Milyar yang tercecer karena panjangnya rantai distribusi dan hal itu bisa diminimalisir menggunakan aplikasi,” tutupnya.