Panen “Rica Karibo” di Akelamo Cinga-cinga Halmahera Barat

Jailolo,- Meskipun dalam kondisi cuaca yang relatif memburuk akhir-akhir ini, petani cabai di Halmahera Barat tetap berhasil memanen hasil pertaniannya. Tepatnya di Desa Akelamo Cinga-cinga, Kecamatan Jailolo Timur.

Di sela waktu panen, reporter Sentranews.id berhasil mewawancarai salah seorang petani cabai di desa tersebut. Saat di temui pada Rabu, 14 Juli 2021,  Efendi H Koda (36) si petani cabai tersebut bercerita, bahwa selain jenis cabai rica karibo, komoditas lain yang juga ia budidaya di lahan seluas 1 hektar tersebut adalah rica nona, yang saat ini belum memasuki masa panen.

Menurut cerita Efendi, ia mulai menggeluti dunia pertanian semenjak tahun 2015 yang lalu. Saat itu, komoditas yang ia budidaya  adalah tanaman tomat dan kol. Ia mengaku, pernah didatangi Bupati Halbar sewaktu berhasil memanen tomat dan kol saat itu.

Efendi berpose di tengah ladang cabai miliknya

Kini, Efendi beralih ke budidaya cabai rica karibo dan rica nona yang lebih bagus prospek pasarnya. Di atas lahan Efendi, kurang lebih terdapat  3000 pohon rica karibo dan 3000 pohon rica nona.

Ia menjelaskan, bahwa ia sudah 5 kali panen semenjak mulai budidaya cabai. Besar hasil panen diakuinya bergantung pada cuaca, jika panen bertepatan dengan hujan, maka hasil panennya berkisar  60 -70 kg,  namun pada panen yang kelima kali ini, ia berhasil mencapai 100 kg/1400 pohon karena cuaca yang cukup mendukung.

Lahan cabai di desa Akelamo Cinga-cinga Halbar

Menurut Efendi, banyaknya cabai yang di penen membuatnya harus merekrut sejumlah tenaga tambahan, sejauh ini efendi di bantu oleh 4 orang petani yang ia upah sebesar Rp. 100.000 per harinya.

Adapun mengenai modal budidaya, Efendi menerangkan bahwa selama ini ia masih menggunakan modal sendiri dan belum ada bantuan modal dari pihak lain. Cabai hasil panen efendi, biasanya di pasarkan di Sofifi dan sebagian dipasarkan ke PT. NHM dengan harga Rp. 45.000/kg.

BACA JUGA   Bagian Tata Pemerintahan Gelar Rakor Penetapan dan Penegasan Batas Kelurahan Tahun 2024

“Selama ini saya masih pake modal sendiri, blom ada bantuan modal dari pihak lain,” terangnya.

Efendi berharap kedepan pemerintah kabupaten melalui dinas pertanian, berencana memberikan bantuan berupa sumur bor. Jika bantuan tersebut terealisasi maka ia mengaku akan membudidayakan komoditas lain selain cabai. Sehingga sektor pertanian Halbar dapat lebih berkembang.

Reporter : La Alirman

Editor : Redaksi