Mangael di Muka Maitara, Spot Favorit Nonako Fishing Club

Ternate,- Waktu di arloji menunjukkan pukul 21.00, saat saya tiba di halaman sebuah rumah di bilangan Jan, Kelurahan Tabona. Rumah yang biasa kami jadikan basecamp, tempat kami berkumpul dan merencanakan seluruh kegiatan. Sudah menjadi rutinitas kami, para angler -sebutan bagi anggota club memancing- sebelum berangkat melaut. Malam itu memang sudah kami agendakan untuk brifing seluruh persiapan. Nonako Fishing Club (NFC), demikian nama komunitas kami, sebuah komunitas memancing di Kota Ternate.

Baru saja memarkir sepeda motor di halaman, dari dalam rumah terdengar riuh tawa para angler, saya pun masuk dan menyapa satu persatu anggota club. Master, panggilan yang biasa kami gunakan menyapa rekan sesama angler. Saya pun duduk sembari memperhatikan mereka yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, ada yang mengobrol, mempersiapkan alat pancing dan ada yang tampak santai menikmati kopi, Jum’at 21 Agustus 2021.

Pukul 21.15, brifing pun dimulai oleh Indrawan Basirun (30), pendiri sekaligus angler andalan di komunitas kami, pria yang biasa kami sapa Master Wanov tersebut membuka pembicaraan dengan membahas persiapan trip mangael esok hari. Dimulai dari jumlah orang yang akan ikut, bodi (longboat) yang akan digunakan dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan, sekaligus menghitung anggaran perjalanan yang biasa kami peroleh secara swadaya. Satu per satu para angler menyampaikan masukan dan saran, diskusi pun semakin hangat.

Selain membahas persiapan perjalanan, kami juga menentukan lokasi (spot) mangael. Dari sekian banyak spot yang diajukan, spot pilihan angler Faisal Sangaji (44) yang tampaknya cukup menantang. Pria yang kami panggil Abang Ecal ini menunjuk sebuah titik deep contour pada layar yang terhubung dengan aplikasi GPS smartphone. Spot tersebut berada di depan pulau Maitara.

BACA JUGA   Ibu Tanti dan Bengkel Radiator Sederhana Miliknya
Spot di depan pulau Maitara

Kawasan sekitar Pulau Maitara akhirnya kami sepakati menjadi spot utama. Laut di muka (depan) Maitara memang merupakan tempat favorit Nonako Fishing Club. Menurut Abang Ecal, spot tersebut layak untuk dijadikan spot favorit. Selain karena dekat, spot ini juga biasa dihindari nelayan.

Torang pilih spot di Maitara, karna yang pertama itu dekat jadi ongkosnya tidak terlalu besar, yang kedua karena menurut nelayan, disitu susah mo dapat ikan yang besar, alhamdulillah Nonako selalu ada hasil disitu, setiap kesana pasti dapat sambaran,” kisahnya.

Sementara itu angler lain, Arykusno Mustafa atau Master Tjong (45) menyarankan kami untuk menggunakan metaljig, yaitu sepotong timah yang dikreasi sedemikian rupa hingga menyerupai ikan-ikan kecil berbagai macam bentuk dengan berat yang bervariasi, metaljig dicat menggunakan serbuk fosfor agar barcahaya didalam air. Bobot metaljig sendiri antara 80 hingga 700 gram.

“Kita di Nonako kebanyakan menggunakan teknik sport fishing (jigging), nah umpan yang bisa kita gunakan adalah metaljig dari timah yang mirip ikan-ikan kecil terus dicat dengan serbuk fosfor agar bercahaya dan menarik perhatian ikan,” jelasnya.

Saya sempat mengabadikan hasil pancingan hari itu.

Tjong melanjutkan, dengan menggunakan metaljig maka kami dapat menyasar ikan-ikan berukuran besar.