Kedai Campis Bowl, Inspirasi Bisnis Milenial Ternate

Ternate,- Warga Ternate kini punya aneka pilihan kuliner yang menarik. Meskipun masih dalam keadaan pandemi, sektor yang satu ini tampaknya tidak terlalu terdampak. Salah satu kuliner yang tetap laris meski dibatasi PPKM adalah Kedai Campis Bowl, sebuah rumah makan di Jalan Seruni, Kampung Pisang, Ternate.

Kedai Campis Bowl sepertinya dapat dijadikan inspirasi bisnis sektor kuliner, apalagi kedai ini dikelola oleh seorang milenial. Penasaran mengenai kiatnya untuk bertahan di tengah pandemi, Sentranews.id berkesempatan mewawancarai owner Kedai Campis Bowl, Agung Hartito (Tito), Rabu 8 September 2021.

Kepada kami ia bercerita, bahwa sejak SMA ia sudah mulai merintis usaha. Bisnis pertama yang ia kembangkan waktu itu adalah Warung Internet (Warnet), bisnis yang kala itu sedang digandrungi kalangan anak muda di Ternate. Selain Warnet, Tito juga sempat menggeluti bisnis agen perjalanan sebelum akhirnya memutuskan merambah ke dunia kuliner.

Tito bersama sang istri di kedai miliknya

Sembari menunggu pesanan menu andalan di kedainya, Tito berkisah bahwa sewaktu baru memulai bisnis kuliner, ia banyak bereksperimen mengenai jenis-jenis menu olahan ayam. Berbagai kreasi menu coba ia pelajari sambil berusaha memahami selera pasar Kota Ternate. Siang itu menu yang kami pesan adalah Ayam Sambal Mattah, salah satu favorit para pelanggan di Kedai Campis Bowl.

Ayam Sambal Mattah pesanan kami pun tersaji, aroma cabai yang menggugah selera sedikit mengganggu fokus kami, sambil melirik-lirik sajian di meja diskusi tetap kami lanjutkan.

Tito menerangkan, kebanyakan pelanggannya berasal dari kantor-kantor di sekitar lokasi kedai, lalu lintas kota yang kini semakin semrawut dan kondisi pendemi sepertinya menjadi alasan sebagian pelanggannya beralih ke layanan delivery.

Suasana Kedai Campis Bowl

“Sekarang lebih banyak pelanggan yang memesan via online, terutama dari kantor-kantor disekitar sini,” terangnya.

BACA JUGA   Kompetisi Debat Berbahasa Inggris UNAS-FEST 2022 Memasuki Babak Final

Dari sekian menu yang ditawarkan kedainya, terdapat dua menu andalan yang paling digemari oleh para pelanggan, yaitu; Ayam Kremes Campis Bowl dan Ayam Sambal Mattah. Menu-menu tersebut menurut Tito ia kreasi sendiri di dapurnya bersama sang istri. Tito memang masih memasak sendiri setiap pesanan, sebelum ia berangkat kerja dan digantikan oleh istrinya. Bahan-bahan masakan juga ia pilih sendiri di pasar setiap pagi. Tito mengaku belum berani menyerahkan proses produksinya kepada orang lain, meskipun kini ia dan istrinya sudah mempekerjakan tiga orang karyawan.

“Saya belum berani kaks, takut rasanya berubah, bahan-bahannya juga saya pilih sendiri di pasar untuk menjaga kualitas,” tegas Tito.

Berkembangnya Kedai Campis Bowl saat ini tak lepas dari etos kerja Tito. Disamping bisnis kuliner dan warnet yang saat ini ia kelola, Tito juga bekerja sebagai manajer pemasaran jaringan internet di PT. Telkom dan juga masih tercatat sebagai mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

Tito berkisah, ia sempat merintis usaha juga dibidang konstruksi. Perusahaannya di bidang konstruksi pernah bermitra dengan salah satu BUMN ternama yaitu PT. Wijaya Karya. Merasa dunia konstruksi kurang sesuai dengan karakternya, Tito akhirnya memantapkan diri membangun bisnis kuliner.