Belajar Budidaya Rosella di Khazanah Garden Tidore

Tidore,- Tanaman obat (herbal) kini kian diminati oleh masyarakat kita, salah satu yang mulai dibudidaya adalah Rosella (Hibiscus Sabdariffa), jenis tanaman yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Fenomena pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan kembali kesadaran akan pola hidup sehat. Kini, konsumsi terhadap produk herbal semakin digandrungi oleh masyarakat.

Di beberapa negara, rosella dikonsumsi oleh sebagian orang sebagai bagian dari lifestyle. Selain dibudidaya, tanaman ini juga sering dijadikan tanaman pekarangan, karena daun dan kelopak bunga yang indah dipandang mata.

Rosella (Hibiscus Sabdariffa)

Di Maluku Utara, jenis tanaman ini terbilang jarang dibudidaya. Sangat sedikit orang yang tahu akan manfaat dari  tanaman yang punya segudang khasiat tersebut.

Khazanah Garden adalah salah satu produsen tanaman herbal di Tidore, yang kini sedang membudidayakan tanaman rosella. Sentranews.id berkesempatan mewawancarai Prince Fahd Soleman (37), politisi muda yang juga adalah Pemilik Khazanah Garden, Tomalou, Sabtu 23 Oktober 2021.

Prince bercerita, ia mulai membudidaya rosella pada tahun 2019. Saat itu, ia mengidap penyakit yang memaksanya harus berobat hingga ke Jogja. Dokter yang merawatnya ternyata juga seorang herbalis, ia menyarankan Prince untuk rutin mengkonsumsi rosella yang menurut dokter sudah teruji secara klinis.

Prince di tengah ladang rosella miliknya

“Jadi dulu saya pernah mengalami darah tinggi, saya berobat ke dokter tapi dokter menyarankan konsumsi obat herbal, dan akhirnya saya coba dan terbukti,” kenangnya.

Ia melanjutkan, bahwa Khazanah Garden ia rencanakan sebagai mini garden dengan konsep agrowisata. Bukan untuk tujuan komersil, melainkan untuk kebutuhan pribadi dan juga sebagai sarana edukasi mengenai pentingnya tanaman herbal. Namun mengingat hasil panen rosella yang cukup banyak dan ternyata memiliki nilai ekonomis, ia kemudian terpikir untuk mengembangkannya menjadi produk herbal, yaitu “Teh Rosella Hasanah Garden”. Awalnya budidaya rosella ia kerjakan sendiri, namun karena memiliki aktivitas lain, saat ini ia juga dibantu oleh 4 orang rekannya.

BACA JUGA   Sikapi Penyelewengan Dana Desa, Ketua DPRD Tidore Usul Dilakukan Psikotes bagi Semua Calon Kades

Prince menjelaskan, teh rosella biasanya dipasarkan sebagai produk olahan pabrik. Sedangkan yang ia lakukan masih dalam skala kecil. Khazanah Garden adalah sebidang tanah ukuran 20 x 50 meter persegi yang ia manfaatkan untuk budidaya Rosella dan beberapa tanaman herbal yang lain.

Teh Rosella, produk Khazanah Garden

“Di jawa, rosella sudah dikemas menjadi sirup dan dalam kemasan pabrik, kita disini masih dalam produksi rumahan di  kebun yang kurang lebih 20 x 50 kayaknya, tapi Alhamdulillah produksinya lancar, tapi untuk produksi dalam jumlah lebih besar lagi, tentunya kita butuh lahan yang lebih besar supaya mencukupi kebutuhan pasar nanti,” ujarnya.

Dalam memasarkan produknya, Prince memanfaatkan media sosial dan beberapa platform online. Konsumennya pun meluas hingga ke wilayah Jawa, yaitu; Surabaya, Bogor dan Jakarta. Sedangkan di Maluku Utara, ia memasarkan melalui beberapa apotik dan toko herbal yang ada di Ternate. Untuk setiap pack kelopak rosella kering, ia banderol seharga Rp.10.000 per 50 gr, sedangkan untuk rosella segar ia hargai Rp.5000 per 125 gr.