Belajar dari Ono, Petani Sejak dalam Rahim

Ternate,- Lahir dari orang tua yang menggeluti pekerjaan sebagai petani serta tumbuh di desa yang sebagian besar berprofesi seperti kedua orang tuanya, telah membentuk karakter Ono menjadi petani sejak dalam kandungan.

Bermodalkan pengalaman semasa kuliah ketika mengelola lahan pertanian kampus, ini kali ke tiga ia menggarap lahan, sebelumnya ia pernah mengelola lahan kampus di lereng Gamalama, tepatnya di belakang Fakultas Kedokteran Unkhair.

Buah Tomat di kebun Ono

Ketika sebagian besar anak muda di Maluku utara terbuai dengan profesi Pegawai Negari Sipil (PNS) atau menggandrungi sektor jasa, mahasiswa angkatan 2016 ini mengaku tidak tertarik sedikitpun. Ia lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya.Tak berlebihan rasanya jika Ono dilekatkan dengan peribahasa “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”.

“Saya dibujuk oleh kedua orang tua untuk ikut serta dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini, namun saya memilih untuk fokus mengembangkan usaha ini,” ungkap pemilik nama lengkap Wahyono Bahmid tersebut.

Sore itu (23/11), kru Sentranews.id mengunjungi kebun milik Ono, beralamat di Jalan Kebun Cengkeh, Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate. Lahan dengan luas kurang lebih satu hektar yang awalnya semak belukar kini disulapnya menjadi perkebunan tomat, alumni Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Fakultas Pertanian yang tergabung dalam Kelompok Tani Milenial Yamik Kuat beranggotakan tiga orang tersebut, berhasil menggarap sepertiga dari luas lahan yang ada.

Lahan Tomat Kelompok Tani Yamik Kuat

Mengenai status lahan yang dikelolanya, Wahyono menceritakan awalnya berkonsultasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)  Ternate selatan untuk dicarikan lahan bertani, hasilnya lahan satu hektar dipercayakan kepadanya dengan sistem bagi hasil dimana 25% dari hasil penjualan disisihkan untuk pemilik lahan.

“Alhamdulillah pada Maret dan April kemarin mulailah pengarapan lahan,” ujar Ono.

BACA JUGA   Kwarcab Tidore Lepas 54 Peserta Berangkat ke Raimuna Nasional 2023

Pemuda asal desa Tapeleo, Kecamatan Patani, Halmahera Tengah kini fokus mengembangkan kebun tomatnya, walaupun diakuinya dari segi perawatan tidaklah mudah.

“Dari sisi perawatan agak sulit, kita harus memastikan ketersediaan pupuk dan obat-obatan mulai dari masa penanaman sampai pada masa panen,” jelasnya.

Salah satu sudut kebun Tomat Kelompok Tani Yamik Kuat

“Pucuk dicinta ulam pun tiba”, semasa penggarapan lahan, ia beberapa kali ditawarkan bantuan berupa pupuk organik serta peralatan tani lainnya dari Dinas Pertanian Kota Ternate serta dari PT. Bandung Eco Sinergi Teknologi (BEST) bidang Eco Farming yang memberikan pupuk secara cuma-cuma.

Hal itu disampaikan langsung pak Anwar Abidin (50) ketika mengunjungi lahan milik Ono sore itu juga, lelaki paruh baya yang bertugas sebagai penyuplai pupuk organik Eco Farming wilayah Maluku utara mengaku tertarik kepada pemuda yang fokus mengembangkan bisnis pertanian, ketertarikan inilah yang mendorongnya untuk datang langsung ke lahan milik Ono.

Bahkan tak tanggung-tanggung selain menjamin ketersediaan pupuk organik selama masa panen selesai, pak Anwar juga siap mendampingi Ono menjadi petani sukses.

“Saya akan back up Wahyono sampai menjadi petani sukses” tutupnya.