Diskusi Literasi, Kahmi Tidore Bedah Buku M. Asghar Saleh

Tidore,- Sebuah diskusi kembali digelar oleh MD Kahmi Tidore, kali ini bertempat di Cafe Rumah Tua, Indonesiana, Kota Tidore Kepulauan, Jumat 26 November 2021.

Agenda diskusi malam tadi adalah membedah buku “Belajar Kemerdekaan dan Kemanusiaan, Esai-Esai Transformasi Kehidupan, karya M. Asghar Saleh, seorang intelektual yang cukup dikenal di Maluku Utara.

Dalam diskusi tersebut hadir sebagai narasumber antara lain; sang penulis buku, M. Asghar Saleh, jurnalis senior, Abdullah Dahlan dan Ardiansyah Fauzi, Presidium MD Kahmi Tikep.

Para narasumber diskusi.

Asghar Saleh dalam pemaparannya banyak memberikan pandangan terkait kultur literasi di Maluku Utara. Buku yang ia terbitkan, berisi 68 esai yang ia tulis beberapa tahun terakhir dengan mengangkat berbagai tema.

Menurutnya, masih banyak hal tentang Maluku Utara yang belum ditulis. Karena itu, ia mendorong para intelektual Tidore untuk terus berusaha melahirkan karya tulis, selain untuk memperkuat budaya literasi, juga untuk mendokumentasi peristiwa, maupun sosok-sosok yang inspiratif di sekitar kita.

“Banyak hal di Maluku Utara yang belum ditulis” ujar Asghar.

Dalam bukunya, Abang Ga –biasa ia disapa– menceritakan beberapa tokoh yang berperan dalam sejarah Maluku Utara maupun Indonesia. Salah seorang tokoh yang menurutnya sangat menarik untuk digali sejarahnya adalah sosok A.M. Kamarudin, tokoh awal gerakan kiri di Maluku Utara. Sosok yang berdasarkan riset Abang ga, pernah berguru langsung kepada Henk Sneevliet, pernah di-digul-kan oleh Belanda dan juga memiliki kedekatan dengan tokoh revolusioner Tan Malaka.

“Saya riset tentang sosok A.M. Kamarudin, tidak banyak yang tahu soal beliau, banyak saksi sejarah yang saya wawancara, mereka cerita tentang perjuangan beliau,” ungkapnya.

Membagi pengalamannya sewaktu menjadi jurnalis bersama penulis. Abdullah Dahlan mengungkapkan, bahwa secara pribadi ia begitu mengenal gaya menulis Abang Ga yang baginya sangat menarik.

BACA JUGA   Diskusi Forum Jojaru Tidore; Tidore Darurat Kekerasan Seksual

Bagi Abdullah, topik-topik yang kadang dianggap remeh oleh kebanyakan orang, oleh Abang Ga mampu diceritakan dengan sangat menarik, misalnya esai-esai tentang sepakbola. Menurut Ketua KPU Tikep tersebut, sebagai seorang jurnalis yang banyak menulis liputan olahraga, ia mengaku belajar dari kemampuan Abang Ga dalam mengulas tema olahraga.

Suasana diskusi Kahmi Tikep di Cafe Rumah Tua, Indonesiana

Sementara itu, Ardiansyah Fauzi menggambarkan gaya menulis Abang Ga yang renyah mengingatkannya pada gaya menulis Gunawan Muhammad. Hal tersebut diafirmasi langsung oleh Abang Ga yang mengaku sudah sejak dulu menjadikan Gunawan Muhammad sebagai gurunya dalam menulis.

Ardian juga meminta Abang Ga untuk meneliti dan menulis lebih lanjut hubungan Tan Malaka dengan tokoh-tokoh gerakan di Maluku Utara pada masa lalu. Menurut Ardian, kajian tersebut penting untuk didokumentasikan karena menyangkut peran para pejuang Maluku Utara di sekitar gerakan revolusi Indonesia.

Diskusi yang diwarnai oleh pandangan para perwakilan komunitas, kemudian diakhiri pada pukul 12.30 dengan pembacaan puisi oleh ketiga narasumber. Adapun komunitas yang hadir diantaranya dari KNPI Tidore, HMI, Pemuda Muhammadiyah, Ibu-ibu FKPPI Tidore dan ragam komunitas lainnya.