Tidore,- Jelang pergantian tahun, DPD KNPI Tikep gelar diskusi membahas City Branding Tidore. Bertempat di Rumah Tua Coffee Kelurahan Indonesiana, Tidore, Kamis 30 Desember 2021.
Dalam diskusi yang mengusung tema “2022 ; City Branding & Mindset Baru Kota Tidore” tersebut, hadir sejumlah narasumber yaitu salah satu perumus visi-misi Aman Jilid 2, Ardiansyah Fauzi dan Ketua Gekrafs Kota Tidore, Abdul Haris Muhiddin (Aison).
Membuka kegiatan diskusi, Plt. Ketua DPD KNPI Tidore, Ibnu Khaldun Turuy, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa memasuki tahun baru, perlu adanya sebuah narasi yang didorong bersama oleh semua elemen pemuda Tidore. Pihaknya menilai City Branding Tidore harus segera didorong menyongsong event akbar Sail Tidore pada September 2022 nanti.
Ardiansyah Fauzi dalam diskusi tersebut menyampaikan pentingnya sebuah kota memiliki branding yang dikonsep secara matang. Menurutnya dalam isu City Branding Tidore, Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Tikep harus melakukan kajian yang matang, komprehensif dan meliputi semua aspek, mengingat banyak juga kota-kota yang gagal dalam pembangunan branding kotanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa tagline “Tidore Jang Foloi” yang dirumuskan timnya, bukan merupakan sebuah City Branding, melainkan tagline visi-misi pemenangan Aman Jilid 2 pada pilwako yang lalu. Pembangunan branding Kota Tidore menurutnya harus digali dari karakter dan identitas Kota Tidore sendiri oleh pemerintah kota dengan meminta partisipasi publik.
“Sudah banyak bukti tentang kota-kota yang gagal membangun branding-nya, karena itu pembangunan branding Tidore harus terus dibahas dan didiskusikan agar matang secara konsep,” ujar Ardian.
Hal senada disampaikan oleh Abdul Haris Muhiddin, praktisi branding tersebut memaparkan bahwa brand tidak hanya soal slogan ataupun tagline. Brand baginya adalah sebuah janji yang harus ditepati oleh pemilik brand tersebut.
Ia melanjutkan bahwa City Branding yang saat ini tengah didorong ke Pemerintah, merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tidore baik pada saat event Sail Tidore maupun setelah Sail nanti, dengan harapan dapat menghidupkan perputaran ekonomi di Tidore Kepulauan.
Ditanya mengenai program yang akan diusung dalam agenda City Branding Tidore, ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya bersama sejumlah komunitas tengah mematangkan desain City Branding Tidore yang telah dipaparkan kepada Sekertaris Kota Tidore sejak beberapa bulan yang lalu.
Konsep City Branding sendiri, menurut Aison harus mampu mengubah persepsi orang akan Tidore. Sehingga Tidore yang saat ini masih sekedar lokasi dapat berkembang menjadi destinasi.
“Jadi City Branding nanti, harus mampu merubah Tidore dari hanya sekedar lokasi untuk kemudian menjadi destinasi,” tegas Aison
Kegiatan diskusi malam tadi ia harapkan mampu menyerap gagasan serta ide alternatif dalam pembangunan City Branding Kota Tidore kedepan.
Adapun para peserta diskusi adalah sejumlah komunitas kreatif dan kalangan OKP di Tidore. Sementara yang bertindak sebagai moderator adalah Pemred Sentra, Muhammad Wildan.