Tidore,- Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) resmi dibuka oleh Walikota Tidore, Capt. Ali Ibrahim, MH di Pantai Tugulufa. Selasa malam.
Festival musik bertajuk Marasante ini digelar atas kerjasama Dirjen Perfilman dan Media Kemendikbud dengan Pemerintah Kota Tidore dan sejumlah komunitas seni di Tidore, yang dilaksanakan pada 14 sampai 15 Juni 2022.
Pada acara pembukaan yang dimeriahkan dengan penampilan tari tradisional Tidore, hadir dan memberi sambutan, Direktur Jendral Perfilman dan Media Kemendikbud, Ahmad Mahendra.
Dalam sambutannya Ahmad menyampaikan, pihaknya memiliki visi untuk mengembalikan, mengembangkan dan melestarikan musik tradisi di Indonesia. Menurutnya, terdapat 5 kota yang menjadi destinasi gelaran FMTI, sebelumnya festival serupa telah digelar di Toba dan di Labuan Bajo.
“Tentu kami sangat bersemangat terhadap musik-musik yang ada di Nusantara. Tahun lalu ada dua, di Toba dan Labuan Bajo. Sejatinya ada 5 destinasi, namun demi Tidore saya belokkan ke Tidore. Dan ini berlaku untuk tiga tahun,” jelas Ahmad (14/6).
Keberadaan FMTI menurut Ahmad, dapat memperkuat ekosistem musik dan seni di tengah kian tumbuhnya komunitas kreatif di Tidore.
“FMTI ini tentu kita akan memperkuat ekosistem musik terutama di komunitas-komunitas. Saya sangat optimis dengan karya anak-anak muda disini, mereka sudah cukup mampu untuk mengembangkan diri,” ungkap Ahmad.
Sementara itu, Walikota Tidore, Capt. Ali Ibrahim memberi apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia berjanji akan mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan strategis seperti ini.
“Semoga kegiatan ini menjadi agenda rutin kolaborasi antara Kemendikbud dan komunitas-komunitas di tahun-tahun yang akan datang. Pemerintah daerah siap mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan strategis seperti ini kedepan,” jelasnya.
Acara pembukaan malam tadi pun diakhiri dengan pemukulan gong oleh Walikota Tidore didampingi Dirjen dan sejumlah pejabat daerah, sebagai tanda telah dibukanya Festival Musik Tradisional Indonesia di Tidore.
Reporter : Aalbanjar
Editor : Redaksi