Hadiri Festival Literasi; Kang Maman dan Sejumlah Tokoh Didapuk Menjadi Narasumber Talkshow

Sofifi,- Sejumlah tokoh didapuk menjadi narasumber dalam Talkshow Festival Literasi Maluku Utara. Senin 3 Oktober 2022.

Para narasumber tersebut diantaranya; Penulis yang juga Tokoh Literasi Kang Maman Suherman, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Pemberdayaan Perpustakaan, Deni Kurniadi, Prof. Amir Imbaruddin, dan Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Abuhari Hamzah.

Dalam Talkshow, Plt. Deputi Pemberdayaan Perpustakaan, Deni Kurniadi, menyampaikan bahwa Perpustakaan Nasional memiliki fungsi sebagai perpustakaan pembina. Bertugas membina semua jenis perpustakaan yang berada di wilayah NKRI. Seperti perpustakaan sekolah, madrasah, perguruan tinggi, perpustakaan umum dan khusus yang jumlahnya mencapai 164.610 perpustakaan.

Dari seluruh perpustakaan tersebut, menurut Deni, yang sudah sesuai dengan standar perpustakaan nasional yang diatur dalam UU no.43 tahun 2007 baru sekitar 10%.

“Jumlahnya masih mencapai 12 ribuan, jadi masih dibawah 10% kalau kita melihat bagaimana perpustakaan dikelola sesuai standar. ini adalah tantangan kita bersama. Jadi perpusnas bersama-sama dengan dinas perpustakaan provinsi, dinas perpustakaan se-Indonesia harus bersinergi,” ungkap Deni.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa  Perpusnas juga berfungsi sebagai perpustakaan deposit, sesuai dengan UU no.13 tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Sementara itu, Prof. Amir Imbaruddin menyampaikan bahwa 70-80% masyarakat Indonesia berada di desa. Karena itu literasi juga dapat digunakan untuk mengembangkan desa yang pada akhirnya juga dapat memperbaiki perekonomian desa.

Menurutnya literasi bukan hanya soal baca tulis, akan tetapi bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk mendapat informasi yang lebih luas, lebih cepat, lebih berkualitas untuk mengangkat kehidupan mereka.

Amir menambahkan, kesenjangan dalam membaca, sumber-sumber bacaan seperti koran dan buku, masih sangat signifikan.

“Kesenjangan dalam membaca, sumber-sumber bacaan koran dan buku itu siginifikan sekali antara 26% berbanding 2%. Jadi akses masyarakat kota terhadap bacaan, buku 26%. Sedangkan masyarakat desa masih sekitar 2%,” ungkapnya.

BACA JUGA   Walikota Tidore Minta LO dan Tim Protokol Hari Nusantara 2023 Berikan Pelayanan Terbaik 

Memulai pemaparannya, Kang Maman menyampaikan bahwa  negeri ini membutuhkan informasi yang berkualitas dari para jurnalis. Ia mengkritik perilaku para jurnalis yang hanya meliput kegiatan seremonial saja. Sementara pada saat talkshow dimulai hanya sedikit jurnalis yang bertahan dilokasi. Menurutnya kondisi tersebut menyebabkan informasi yang diberitakan jarang memuat esensi dari sebuah acara.

“Negeri ini membutuhkan infomasi yang sangat baik. Saya butuh wartawan, saya berterima kasih pada teman-teman yang masih bertahan disini, karena biasanya acara ceremony selesai mereka pergi dan tidak tau dagingnya, dan apa esensinya?” Ujarnya.

“Tadi saya cari-cari berita, yang dikirimkan adalah berita tentang listrik tiba-tiba padam pada saat launcing Festival Literasi Maluku Utara. Apa ini esensinya? Buat saya, sayang betul kalau ada pembicaraan, kemudian hanya seremoni yang dimunculkan. Daging yang dimunculkan di dalam pun hilang. Ini menggambarkan betul bagaimana literasi kita,” sesal Kang Maman.