Sofifi – Bantuan Presiden (Banpres) bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak Covid-19 di Maluku Utara (Malut) mencapai 45,078 pelaku usaha.
Masing-masing UMKM menerima bantuan produktif senilai Rp2,4 juta, yang disalurkan melalui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan Bank Syariah Mandiri (BSM).
Jika dijumlahkan, bantuan langsung tunai (BLT) yang masuk ke Maluku Utara pada tahun 2020 sebesar Rp108.187.200.000.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Malut, Wa Zaharia menyampaikan, masih banyak pelaku usaha mikro yang belum menerima bantuan ini. Pihaknya sudah mengusulkan 76,801 pelaku usaha namun yang lolos hingga di SK kan baru 45,078.
Bahkan, dari jumlah tersebut, Pulau Taliabu mengusulkan 105 UMKM yang terdaftar dan di SK kan 152 (47 usulan tidak melalui Pemda), jumlah ini tentu berbeda jauh dengan kabupaten/kota lainnya.
Halmahera Barat usulkan 6,414, yang menerima 2,541, Halmahera Selatan usulkan 15,869, yang terima 10,605, Halmahera Timur usulkan 1,156 yang terima 768, Halmahera Utara usulkan 662 yang terima 2,780.
Kemudian, Halmahera Tengah usulkan 4,086, yang terima 2,792, Kepulauan Sula 7,930, yang terima 2,963, yang terima 1,878, Pulau Morotai 2,551, yang terima 9,825, Ternate 28,404, yang terima 10,774, dan Tidore Kepulauan 9,624, yang terima 1,058.
“Kita berharap jika tahun ini (2021) masih ada program Banpres untuk UMKM, pemerintah daerah bisa mengusulkan lebih banyak pelaku usaha,”kata Wa Zaharia, Senin (22/2).
Lanjut Wa Zaharia, BLT Banpres sangat membantu pelaku usaha dapat bertahan ditengah pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir. Mereka yang sebelumnya tidak lagi berproduksi akhirnya kembali memulai dengan adanya modal sebesar Rp2,4 juta tersebut.
Menurutnya, bantuan Presiden melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI itu dimanfaatkan sebaik mungkin para pelaku usaha.
“Supaya usahanya tetap berjalan lancar, saya harap dipergunakan semaksimal mungkin untuk kebutuhan usaha,”katanya.
Dinas Koperasi dan UKM mencatat, jumlah UMKM di Maluku Utara mencapai 105.000 unit usaha, didalamnya termasuk usaha kelas menengah 1.299 unit.
Reporter : Al Fajri