Tidore – Untuk merawat dan menjaga terumbu karang di pantai soadara, Komunitas Anak Pinggir Pantai menggelar Festival pinggir pantai dengan tema Aksi Kolektif untuk lautan, yang dibuka dengan resmi yang ditandai dengan penanaman terumbu karang oleh Wakil Walikota Tidore dalam hal ini diwakili Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, di Pantai Kelurahan Soadara, Sabtu (8/7).
Dalam sambutannya, Abdul Hakim Adjam mengatakan, Tidore merupakan daerah kepulauan yang dikeliling oleh laut, dan sebagian penduduknya menggantungkan hidup dari laut, terdapat Potensi besar yang berasal dari laut baik dari segi kelautan, perikanan, maupun wisata. Jadi sudah seharusnya dapat memanfaatkan dan menjaga Laut dengan baik.
“Pemanfaatan perlu kita lakukan seperti pada hari ini, pembersihan pantai dan transplantasi terumbu karang sebagai cara untuk merehabilitasi karang-karang yang rusak dan menjadi bagian penting dari tumbuh kembangnya ekosistem terumbu karang, serta sebagai penahan arus pada garis pantai dan memberi nilai tambah bagi wisata bawah laut,” ungkap Abdul Hakim
Hakim juga menambahkan, Pemkot Tidore mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Pinggir Pante dan Masyarakat Soadara karena memiliki kepedulian akan ekosistem laut dan pantai di Tidore.
“Sebuah kebanggaan bagi kami karena memiliki pemuda yang mau peduli akan alam sekitarnya, seperti kata Bung Karno : “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”, Dan hari ini keyakinan kita tumbuh bersamaan dengan semangat para Pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pinggir Pante yang tak lelah menggaungkan tentang perlunya Pantai dan Laut selalu dijaga,” tandasnya.
Ia juga mengajak, agar para pemuda tetap semangat, dan terus berkayakinan bahwa laut yangbersih dan terawat, mak akan menghadirkan pesona keindahan dan kekayaan sumber daya terutama ikan yang akan terus melimpah.
“Ayo generasi muda Tidore tunjukkan aksimu dengan ikut memberikan kontribusi aktif atas kebersihan lingkungan dan menjaga alam, Ingat apa yang kita lakukan hari ini, akan menjadi sebuah kisah untuk generasi penerus, berikan kisah yang terbaik dan jadilah tokoh terbaik dalam kisah sejarah di masa depan,”ajak Hakim.
Sementara itu Ketua Panitia Aprianto Siokona dalam laporannya mengatakan, Komunitas pinggir pante sadar terhadap lingkungan yang lestari, karena sejak 2018, tetap konsisten dan tetap hadir sebagai komunitas yang akan terus melawan pemikiran antroposentris yang cenderung memisahkan kepentingan manusia dan lingkungan. Sehingga pada akhirnya pemikiran tersebut melahirkan eksploitasi yang berlebihan atas lingkungan.
Aprianto berharap, kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan, tidak hanya sebatas seremoni saja sehingga akan memberikan manfaat lebih bagi ekosistem di wilayah kota tidore.
Reporter : Aalbanjar