Acara Puncak FKNT 2023 Digelar 12 September Mendatang

Tidore – Pembukaan Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) 2023 yang dijadwalkan pada Sabtu 9 September esok, ditunda hingga Selasa pekan depan. 

Dalam konferensi pers di lokasi FKNT, Ketua Panitia, Ismanto M Saleh menyampaikan bahwa Pembukaan FKNT 2023 terpaksa diundur. Namun demikian, menurut Ismanto, pergeseran jadwal hanya pada agenda Opening Ceremony, mengingat kehadiran sejumlah tamu penting masih dalam tahap konfirmasi.

“Untuk persiapan sudah mencapai 80% lebih dan kami masih upayakan, terkait waktu pelaksanaan, sedianya pelaksanaan FKNT 2023 ini dimulai pada tanggal 9 September 2023, kami menyesuaikan dari gubernur, jadi digeser ke tanggal 12 september 2023,” ujarnya.

“Tamu nasional sudah dikonfirmasi ke Jakarta diantaranya menteri KKP, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Wakapolri dan nama-nama besar lainya, namun karena situasi politik nasional yang belum stabil, mereka berhalangan hadir,” lanjut Ismanto.

Ismanto menyampaikan bahwa yang akan membuka FKNT 2023 adalah Gubernur Maluku Utara dan akan didampingi oleh pejabat-pejabat daerah lainnya. Ia menjelaskan bahwa walaupun acara Pembukaan FKNT 2023 dimundurkan, namun rangkaian kegiatan yang telah terjadwal akan tetap dilaksanakan seperti Mancing Mania dan Lomba Dayung.

“Acara pembukaannya yang digeser ke tanggal 12 dijadikan sebagai puncak acara, namun rangkaian acara seperti mancing mania tetap jalan di tanggal 9 dan lomba Dayung 10 September 2023,” jelas Ismanto.

Sementara itu, Sekretaris FKNT 2023, Hasyim Kader menambahkan bahwa UMKM yang tergabung dalam FKNT berjumlah 60 UMKM.

“Kita mengundang beberapa UMKM di kota Tidore untuk mengisi stand yang sudah disediakan diantaranya UMKM lokal (di dalam Tomalou) sebanyak 50 UMKM dan 10 UMKM lainnya dari luar Tidore,” tutupnya.

Sebagai informasi, terdapat 7 agenda yang akan yang digelar dalam FKNT 2023 kali ini, di antaranya 3 jenis lomba, seperti Mancing, Dayung Tradisional dan Permainan Anak. Sedangkan untuk acara non-lomba yaitu Tarian Kolosal, Tomalou Expo, Ritual Foladomo serta Pentas Budaya Bahari.

BACA JUGA   Proses Hukum Kasus Rasis MSR Diberhentikan Tanpa Alasan, PH Nilai Penyidik Tidak Objektif dan "Simpang Siur"

Reporter : Aalbanjar