Tidore – Anggota Bawaslu Kota Tidore Kepulauan Supriyanto Ade menyebut bahwa praktik politik uang dapat memecah belah masyarakat serta dapat melemahkan masyarakat.
“Politik uang itu memecah belah, politik uang itu membangun ketidakpercayaan. Politik uang itu bikin kita lemah. Ketika kita sudah lemah, gampang dihancurkan,” jelasnya pada kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif tolak politik uang bersama masyarakat di Kelurahan Gurabunga Kecamatan Tidore Kota Tidore Kepulauan, Sabtu (11/11) malam.
Lebih lanjut, Ipin, sapan karib Supriyanto, mengatakan salah satu cara agar pemilu 2024 dapat berjalan sukses, salah satunya ialah dengan tegas menolak praktek untuk politik uang.
“Agar Pemilu 2024 bisa berjalan sukses, salah satunya ya, katakan ‘Tidak’ !! pada praktek politik uang, ” tegas Ipin.
Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat agar dapat melaporkan apabila terjadi praktek politik uang di lingkungan masyarakat.
Dia mengakui, bahwa Bawaslu Tidore memiliki keterbatasan personil, maka pihak Bawaslu sangatlah membutuhkan bantuan bapak ibu tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda di Kelurahan Gurabunga.
“Jika menemukan atau melihat adanya pelanggaran politik uang di lingkungan, bapak dan ibu dapat melaporkannya ke Bawaslu Kota Tidore,” tandasnya.
Untuk diketahui, kegiatan sosialiasi pengawasan partisipatif tolak politik uang menghadirkan pembicara dari Penyidik Kepolisian Polresta Tidore Kepulauan Iptu. Redha Astrian, S.I.K. dan dari Kejaksaan Negeri Tidore yakni Kasi Pidum Doniel Ferdian, S.H. dan Kasi Pidsus Alexander Maradentua, S.H. M.H.
Reporter: MRS