Tidore – Setelah sukses mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan anak dengan Sistem Aplikasi Status Gizi Anak (SiAsik) pada 2022 lalu, Puskesmas Soasio kini terus melakukan inovasi, demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Tidore.
Hingga pertengahan tahun 2024, UPT Puskesmas Soasio telah mengembangkan 4 program inovasi. Di antaranya Program Pojok Kumbang (Pojok Untuk Tumbuh Kembang), Program Hadaga Fola Sigaro Laha-Laha, Program Alarm Cinta Ibu Hamil dan Program Sagu Tumbuk (Whatsapp Group Tumbuh Kembang).
Hal ini disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Soasio, Zulaiha Ali saat ditemui Sentra di kantornya. Kamis (11/7). Menurut Zulaiha, inovasi yang dikembangkan Puskesmas Soasio kali ini tidak lagi berbentuk aplikasi sebagaimana sebelumnya. Meskipun sistem pelaporannya tetap berbasis aplikasi.
Mengenai program Pojok Kumbang, Zulaiha menjelaskan bahwa program ini dimulai sejak tahun 2023. Merupakan program stimulasi tumbuh kembang yang dibangun berdasarkan SPM Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, khususnya di bidang kesehatan, yaitu pemantauan pertumbuhan bayi dan balita. Dengan program Pojok Kumbang tersebut, lanjut Zulaiha, masyarakat yang tidak datang ke Posyandu, bisa mendapatkan stimulasi tumbuh kembang anak langsung di Puskesmas.
Sementara untuk Program Hadaga Fola Sigaro Laha-laha, ia menjelaskan, bahwa program ini sudah berjalan sejak tahun 2022 dan merupakan pengembangan dari program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga. Zulaiha mengatakan, bahwa terdapat 12 indikator yang harus diselesaikan mengenai permasalahan kesehatan keluarga. Dengan program Hadaga Fola Sigaro Laha-laha, Puskesmas Soasio aktif melakukan edukasi kesehatan langsung ke rumah warga yang memiliki gangguan kesehatan, dengan tujuan meningkatkan IKS keluarga, yaitu dari tidak sehat menjadi sehat.
Sedangkan program Alarm Cinta Ibu Hamil yang sudah berjalan sejak 2023, Zulaiha menjabarkan, bahwa sesuai standar pemeriksaan kehamilan, ibu hamil (bumil) wajib melakukan 6 kali pemeriksaan ANC selama kehamilan berlangsung. Namun kenyataannya, masih banyak bumil yang lalai. Alasan inilah yang mendorong Puskesmas Soasio mengembangkan program Alarm Cinta Ibu Hamil, dengan cara memasang pengingat di smartphone seluruh bidan yang bertugas. Sehingga jika salah seorang bumil sudah tiba waktu pemeriksaannya dan belum juga memeriksakan kehamilan, maka pihak Puskesmas dapat langsung mengetahui dan langsung bertindak mengunjungi bumil yang bersangkutan.
“Alhamdulillah dengan program Alarm Cinta ini, angka kematian ibu dan bayi di tahun 2022 dan 2023 tidak ada, dan mudah-mudahan ke depan juga tidak ada” ujar Zulaiha.
Adapun mengenai Program Sagu Tumbuk (Whatsapp Group Tumbuh Kembang), Zulaiha menuturkan bahwa program ini merupakan inisiasi dari personil Bina Wilayah (Binwil) Indonesia Sehat Kelurahan Indonesiana sejak tahun 2023. Program ini adalah respon terhadap rendahnya kunjungan Posyandu di kelurahan tersebut. Sehingga, warga yang tidak sempat datang ke Posyandu, dapat melaporkan perkembangan anak kepada personil Binwil melalui Whatsapp Group yang telah disiapkan.