Halsel – Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) Halsel mengungkapkan kekecewaan atas absennya 25 anggota DPRD Halsel dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke -79 pada 17 Agustus 2024 lalu.
Menurut Ketua GPM Halsel, Harmain Rusli, ketidakhadiran tersebut menunjukkan bahwa para anggota dewan lebih mementingkan kepentingan pribadi, dibandingkan dengan tanggung jawab publik dan penghargaan terhadap nilai-nilai kemerdekaan.
Ia mengatakan absennya 25 anggota DPRD pada upacara yang sakral itu menunjukkan ketidakpedulian terhadap simbol-simbol nasionalisme dan perjuangan para pahlawan.
“Hari kemerdekaan adalah momen refleksi dan penghormatan terhadap pengorbanan para pejuang kemerdekaan,” kata Harmain. Minggu (18/8).
Karena itu, lanjut Harmain, GPM Halsel menuntut klarifikasi dari pihak DPRD Halsel dan mendesak agar para anggota dewan memberikan penjelasan terkait ketidakhadiran mereka.
“Kami juga menekankan perlunya tindakan tegas untuk memastikan bahwa komitmen terhadap kepentingan umum dan penghormatan terhadap sejarah tidak terabaikan di masa depan,” pungkas Harmain.
Reporter: Sahrul
Editor: M. Ramat Syafruddin