BAMS: Untuk Halmahera Utara Maju, Orang Muda Butuh Gagasan, Bukan Politik Uang

Halut– Perhelatan pilkada 2024 di Halmahera Utara, Maluku Utara, makin menarik perhatian publik. sebab, ada empat pasangan bakal calon yang bertarung.

Selain itu, ada pula Bakal Calon yang baru memasuki gelanggang politik namun telah melakukan perubahan dari sisi literasi, pendidikan, pariwisata, hingga pembangunan dari desa. Hal di atas menjadi perhatian khusus bagi pemilih pemula maupun pemilih milenial.

“Dari sekian bakal calon, kami melihat, rekam karier hingga konsep perubahan untuk Halmahera Utara itu ada di pasangan Steward Soentpiet dan Maskur A. Tomagola, yang membawa branding SMART. Sebab itu, kami kaum muda di sini, berkomitmen mendukung mereka,” ungkap Wempi, Ketua Gerakan Anak Muda Steward Maskur (GAMSS), yang turut hadir dalam deklarasi BAMS di jalan utama depan Kantor Bupati, Rabu (18/11) malam.

“Kami juga tolak politik uang. Kami butuh gagasan perubahan, untuk menjawab problem di tanah kelahiran kami,” tegas Wempi.

Anggota BAMS saat ini tersebar di perkotaan hingga pulau-pulau kecil Halmahera, dari Pasir Putih hingga Loloda Kepulauan.
Steward Soentpiet, Bakal Calon Bupati yang hadir dalam deklarasi mengatakan, orang muda itu tidak bisa dibayar dengan uang, hanya untuk momentum politik.

“Orang muda tidak bisa dibayar demi kepentingan politik untuk 5 tahun kedepan saja. Mereka butuh kepastian ruang kreativitas,” ungkap Steward, yang telah membangun sekolah di beberapa desa di Halut.

Sementara, Maskur A. Tomagola, Bakal Calon Wakil Bupati mengatakan, orang muda itu, seharusnya dipandang sebagai penggerak perubahan.

“Mereka, punya gagasan yang smart, yang harus didukung oleh daerah,” tegas orang muda penggerak Literasi di Maluku Utara ini.

Maskur, yang juga Sekretaris Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Maluku Utara ini, juga mengajak agar orang muda tetap menjaga semangat, kreatif, penuh inovasi dan berdaya.

BACA JUGA   Konsolidasi Masi-Aman Tak Terbendung, Isu Tolak Kampanye di Beringan Jaya 'Gatot'

“Bukan karena soal uang duduk yang diharapkan. Lantas sampai kapan perubahan itu ada,” tegasnya.

Katanya, kebutuhan paling mendasar orang muda yakni ruang sarana dan prasarana serta fasiltas yang diberikan ke teman-teman muda Halut yang disiapkan oleh pemeritah.

Selain itu, Cecep, sapaan Maskur mengatakan, peluang bagi orang muda untuk pengembangan usaha telah tercantum dalam Undang-undang ekonomi kreatif, perihal 17 sektor ekonomi kreatif tentang tata kelola yang baik.

Reporter: Tim Sentra

Editor: M. Rahmat Syafruddin