Tidore – Sejumlah pendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan nomor urut 2, Syamsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar (SAM ADA) di Desa Galala, Kecamatan Oba Utara resmi mengalihkan dukungan kepada Muhamad Sinen dan Ahmad Laiman (MASI AMAN).
Pengalihan dukungan ini, karena mereka merasa ditipu oleh kandidat SAM ADA, terkait dengan pendirian posko pemenangan yang nantinya akan dibayar, namun hingga batas waktu yang ditentukan kesepakatan itu tak kunjung direalisasi.
Bahkan, pemilik rumah yang dijadikan Posko SAM ADA di RT 11 RW 5 Dusun Hijrah, Desa Galala, sudah berkoordinasi dengan Tim SAM ADA yang berada di Desa Galala, Kecamatan Oba Utara, namun tetap saja tidak ada kepastian.
“Awalnya mereka (SAM ADA) itu bilang ada anggaran posko, namun anggaran itu baru akan keluar dan dibayar pada tanggal 1 November 2024, namun sampai sekarang tidak ada, hal ini juga kami sudah koordinasikan dengan Tim SAM ADA di Desa Galala, namun mereka juga tidak bisa memastikan,” ungkap Asrul Uli, pemilik rumah yang dijadikan posko SAM ADA, Minggu (10/11/).
Asrul mengaku, soal pengalihan dukungan ini, sudah mereka bicarakan baik-baik dengan Tim SAM ADA yang berada di Desa Galala, dan tim tersebut juga mengiyakan apa yang menjadi permintaan Asrul.
“Dari Tim SAM ADA di Galala ketika kami koordinasikan, mereka juga sudah pasrah dan kembalikan semuanya ke kami, karena mereka juga tidak bisa menjamin untuk dilakukan pebayaran atau tidak,” tambahnya.
Sementara terkait dengan pengalihan dukungan ke pasangan MASI AMAN, kata Asrul, sesungguhnya sudah diniatkan dengan hati dan tidak ada unsur paksaan sedikitpun dari pihak manapun.
Pasalnya, dukungan yang sebelumnya diberikan ke SAM ADA itu, hanya karena pertimbangan orang kampung yang ikut mendukung SAM ADA.
“Kami mendukung SAM ADA itu karena kaka kami, senior kami mendukung mereka. Namun kami beralih dukungan ini, karena merasa ditipu oleh SAM ADA, bukan karena persoalan uang dan lain sebagainya,” cetus Asrul.
Di kesempatan itu, Firdaus Tim Pemenang MASI AMAN Desa Galala, Firdaus Muhlis mengatakan, akibat permasalahan tersebut, ia bersama keluarga Asrul, kemudian mnggantikan baliho SAM ADA dengan baliho MASI AMAN tepat di rumah Asrul yang sebelumnya adalah Posko SAM ADA.
Baliho itu digantikan pada Sabtu (9/11) malam. Bahkan Baliho SAM ADA dipindahkan dan dipajang pada lokasi kosong dekat rumah Asril, juga dengan rapi dan baik-baik
Pemindahan boliho ini karena permintaan dari tuam rumah yang telah berkoordinasi dengan Tim SAM ADA di Desa Galala. Kini rumah Asrul sudah diwarnai dengan Baliho MASI AMAN dan rumah resmi tidak lagi digunakan sebagai posko SAM ADA.
“Waktu kejadian pemindahan baliho itu, tidak ada insiden, tetap setelah itu, ada pendukung SAM ADA yang dari Kelurahan Guraping, Sofifi dan desa Kusu sempat datang dan mempertanyakan soal ini, namun karena tidak ada paksaan untuk pemindahan baliho, peralihan posko dan dukungan, oleh pemilik rumah, semuanya bisa menerima dengan baik, sehingga tidak ada insiden yang terjadi apalagi sampai kontak fisik,” jelasnya.