Tidore – Abdullah Bin Qadhi Abdussalam, putra asli Tidore yang dikenal dengan julukan Tuan Guru oleh Warga Afrika Selatan, diharapkan bisa menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Tuan Guru Abdullah Bin Qadhi Abdussalam, merupakan seorang ulama besar yang ikut melawan penjajahan Belanda, sekaligus menyebarkan Islam sampai ke Afrika Selatan.
“Tuan Guru menurut catatan sejarahnya, pernah melawan Belanda di daerah Kesultanan Tidore, tepatnya di Patani bersama ayahnya. Akibat dari perlawanan itu, Ia kemudian ditangkap oleh Belanda, lalu diasingkan ke Batavia (Jakarta), Sri Lanka dan Cape Town. Walau begitu, ia tetap bersemangat melawan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda,” ungkap Dosen dan peneliti Universitas Nuku, Kota Tidore Kepulauan, Abdul Kadir Ali, Selasa (10/12).
Abdul Kadir yang juga Dekan Fisipol Universitas Nuku tersebut menegaskan, perjuangan yang ditorehkan Tuan Guru, menurut Abdul Kadir, sudah sepantasnya diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Selama diasingkan di Cape Town, Afrika Selatan, Tuan Guru menulis 6 mushaf Al-Qur’an berdasarkan ingatannya, kemudian mendirikan masjid pertama di Afrika Selatan bernama Masjid Al-Awwal yang difungsikan juga sebagai madrasah pertama di wilayah tersebut. Salah satu mushafnya saat ini berada di masjid tersebut,” ujar Abdul Kadir.
Lebih lanjut, Abdul Kadir mengatakan, Masjid yang dibangun oleh Tuan Guru itu, kini telah menjadi simbol perjuangan dan penyebaran ajaran Islam di wilayah Afrika Selatan. Sosok Tuan Guru terus menginspirasi warga Afrika Selatan dalam perjuangan mencapai kemerdekaan dan martabat manusia.
“Perlu dibuatkan kajian mendalam terkait dengan sejarah perjuangan Tuan Guru, baik di Indonesia maupun di Afrika Selatan yang melibatkan berbagai pihak,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Abdul Kadir, pihaknya bersama sejumlah Universitas di Maluku Utara telah melakukan diplomasi budaya jalur rempah dengan Kementrian Kebudayaan Afrika Selatan.
Kerjasama ini, melibatkan Negeri Rempah Foundation, Prodi Antropologi Sosial Universitas Khairun, Universitas Nuku Kota Tidore, International Peace College South Afrika (IPSA) dan disupport oleh Konjen RI Cape Town.
Untuk memastikan kerjasama tersebut, Abdul Kadir juga telah berkunjung ke Cape Town, bersama Yanuardi Syukur dari Universitas Khairun, dan Irma Zahrotunnisa dari Negeri Rempah Foundation, pada tanggal 7-11 Desember 2024.
“Kerjasama tersebut akan terus dimatangkan hingga membuahkan hasil kajian akademik dalam pengusulan Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam sebagai pahlawan nasional Indonesia,” pungkasnya.
Selama melakukan kunjungan di Afrika Selatan, Abdul Kadir bersama rekan-rekannya juga mengunjungi makam Tuan Guru di Tana Baru, Cape Town, Afrika Selatan.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin