Tidore – Sejak pukul 07.30 WIT, pengurus dan santriwan-santriwati pondok pesantren Darul Mukhlasin nampak mulai sibuk dan memadati masjid Nurul Bahar Tomalou guna mendoakan dengan dibacakan tahlil kepada sang guru yang telah berpulang 2 tahun lalu.
Peringatan Haul ke-2 KH. Muhammad Habib pengasuh Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Tomalou, di masjid Nurul Bahar berlangsung hikmad. Lantunan shalawat menggema dari dalam masjid, saat Alhabib Abdurrahman bin Kamil Assegaf memasuki pelataran masjid oleh santriwan santriwati Sabtu,(15/2).
Kepala kelurahan Tomalou, Janhar Rabo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa semasa hidupnya almarhum ustadz Habib di Tomalou menjadi berkah tersendiri.
Janhar menambahkan bahwa selaku kepala kelurahan ia merasa bangga dengan kehadiran almarhum ustadz Habib yang mendirikan ponpes tahfidz al-qur’an Darul Mukhlisin. Dengan adanya pondok penghafal al-qur’an ditengah-tengah masyarakat Tomalou lanjutnya, turut berdampak pada aturan yang disepakati bersama yaitu peniadaan pesta malam seusai acara resepsi pernikahan di Tomalou.
“Tentu saya berterima kasih pada masyarakat Tomalou, atas dukungan moral dan materil selama ini terhadap ustadz habib dan ponpes Darul Muhklisin. Sebab bagi kami masyarakat Tomalou, almarhum ustadz Habib sudah kami anggap sebagai keluarga kami sendiri,” terangnya.
“Saya teringat, dulu di Tomalou ada satu kebiasaan untuk orang kawin dan diadakan pesta ronggeng pada acara resepsi pernikahan. Ada satu pertimbangan penting yakni di Tomalou ada pondok tahfidz al-qur’an, dan menjadi poin penting untuk masyarakat sepakati bahwa tidak ada lagi pesta-pesta ronggeng di Tomalou, mengingat kedudukan pondok pesantren tahfidz al-qur’an Darul Mukhlisin, dan kita harus hormati itu,” tegasnya.
Kepada Sentra, ketua pelaksana ustadz Basri M Nur menyampaikan bahwa ada beberapa rangkaian acara yang telah dilaksanakan sebelumnya, diantaranya ziarah kubur almarhum KH. Muhammad Habib dan tokoh-tokoh kampung (Tomalou) yang telah mendahului dan Simaan yaitu menyimak kembali hafalan 30 Juzz istri dari almarhum ustadz Habib dari setelah shalat subuh hingga selesai.
“Agenda haul ini dilaksanakan untuk kedua kalinya. Haul diadakan dengan maksud agar kita yang masih hidup dapat mengambil contoh baik atas apa-apa yang telah di lakukan sama ustadz dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari,” jelasnya
“Ada beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan pada 2 hari sebelum acara puncaknya hari ini, yakni pertama ziarah kubur ustadz Habib dan para leluhur dan tokoh masyarakat Tomalou. Kedua: Simakan, maksudnya adalah menyimak kembali hafalan 30 juz ustadzah (istri almarhum) satu kali duduk, dari ba’da subuh hingga selesai,” terangnya
Basri berharap pada haul berikut ada penambahan konsep seperti silaturrahmi keluarga besar Tomalou. Mengingat bertepatan dengan bulan sya’ban, makanya sebelum menyambung bulan suci ramadhan dalam silaturrahmi itu kita saling memaafkan atau diskusikan agenda-agenda kampung kedepan.
“Harapannya Haul berikut insyaa Allah ada penambahan konsep seperti silaturrahmi keluatga besar masyarakat Tomalou, sebab ini kan bertepatan dengan bulan sya’ban jadi sebelum menuju bulan suci ramadhan kita semua sudah saling maaf memaafkan dan dalam silaturrahmi itu barangkali ada agenda-agenda kampung kedepan yang nanti dibicarakan,” tutupnya.