Akar Represi Seksual, Kritik Terhadap Oedipus Kompleks Sigmund Freud

Freud sebenarnya bukan mencari solusi untuk mengatasi masalah seksualitas, tapi sebaliknya dia telah menyediakan satu landasan teori yang merepresif kehidupan seksualitas rakyat. Dengan demikian Freud telah membantu melanggengkan kepentingan patriarki dan kapitalis dalam sistem sosial masyarakat saat ini. Kita akan tunjukan kepada Freud bahwa akar persoalan sebenarnya bukan terdapat di dalam Oedipus kompleks. Namun terdapat di dalam sejarah perkembangan peradaban masyarakat. Bahwa pada peroide awal masyarakat adalah matriarki, yang mengambil garis keturunan dari ibu. Ketika produksi pertanian mulai mengalami surplus, kaum lelaki mengambil kekuasaan dengan mejaga kelebihan panen, menciptakan tingkatan pertama dari kaum pekerja, yang membawa pada kodifikasi sosial pertama yang mengesahkan supremasi laki-laki. Supremasi laki-laki berfungsi untuk menjamin identitas dan pelestarian warisan laki-laki, dan akhirnya berkembang kepada sebuah sistem yang bebas pekerja perempuan. Dari penjelasan singkat diatas dapat kita simpulkan sebagaimana F. Engel menyimpulkan bahwa “eksploitasi kelas dan penindasan seksual atas perempuan lahir bersama dengan tujuan melayani kepentingan sistem kepemilikan pribadi dan itu berlaku sampai saat ini”. Sehingga sangat jelas bahwa untuk menyelesaiakan problem seksualitas dalam masyarakat maka kuncinya adalah kita harus berjuang melawan sistem kapitalisme dan menghancurkan sisa-sisa patriarki yang masih menempel pada budaya masyarakat saat ini terutama di dalam kehidupan keluarga.

Sebelum menutup tulisan ini. Ijinkan saya menghibur perpisahan kita dengan sebuah pengakuan yang sangat membahagiakan dari seorang ibu Amerika yang secara alami sebagai pengemban biologis bagi anaknya, yang merasa terbebaskan dari pengaruh Freudian.

“Aku menjadi seorang ibu yang matang serentak ketika masyarakat pinggiran kota Amerika dan sekitarnya menemukan dirinya bebas dari genggaman pengaruh Freudian. Dengan permulaan dari pengenalan seksualitas bayi yang popular di antaranya kepekaan dan kelucuan bayi. Di sana tumbuh suatu kesadaran maha besar yang benar-benar mengagumkan atas tanggungjawab dan kedudukan sebagai orang tua. Aku sangat terkesan dengan kuasa yang diletakkan di dalam tangan, yang darinya dapat mengawasi dan mengangkat anak-anak, kuasa untuk menciptakan kepribadian yang sehat atau buruk,” Florence Rush.

BACA JUGA   Fenomena Komunikasi : Budaya Menunduk Remaja Kota Ternate

Referensi:

Brown, Phill., Psikologi Marxis, Yogyakarta : Alenia, 2005.
Engels, Freidrich., Asal Usul Keluarga Kepemilikan Pribadi Dan Keluarga, Kalibata, Jakarta : Kalyanamitra, 2011.
Freud,S., Pengantar Umum Psikoanalisis, Yogyakarta : Pustaka Pelajar ,2009.
Grant Ted, Wood Alan., Nalar Yang Memberontak : Filsafat Marxisme dan Sains Modern, Yogyakarta : Resist, 2015.
Reed Evelin., Evolusi Perempuan Dari Klan Matriarkal Menuju Keluarga Patriarkal, Kanada :Pathfinder, 2009.
Schultz, P, Duane., Schultz, Sydney Ellen., Sejarah Psikologi Modern, Ujung Barung, Bandung : Nusa Media, 2014.

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/11kekerasan seksual_inferioritas.
http://www.kalyanamitra.or.id/2013/04/lindungi-buruh-perempuan-indonesia-dari-pelecehan-seksual.
http://m.okezone.com/read/2015/06/11/human-trafficking-di-indonesia-tertinggi-di-dunia.
http://www/voaindonesia.com/a/komite-aksiperempuan-pelanggaran-terhadap-buruh-perempuan-masih tinggi.html.