Tidore – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengungkapkan alasan memilih serta mengusung Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, dan Sekretaris PDIP Maluku Utara, Asrul Rasyid Ichsan bertarung di Pilgub Maluku Utara.
“Jadi saya harus jujur, PDIP menjatuhkan pilihan itu bukan dari sisi kemampuan keuangan. Tapi Ibu Megawati Soekarno Putri dengan berbagai macam kajian untuk Maluku Utara, PDIP memberikan rekomendasi ke Sultan Tidore itu hitungannya matang,” ucap Ketua DPD PDIP Maluku Utara, Muhammad Sinen, Rabu (28/8).
Ia menyebutkan, pilihan Megawati tidak pernah bergeser dan tepat sesuai dengan keinginan masyarakat.
Selain itu, dari sekian rivalnya Sultan Tidore, semuanya sudah pernah memimpin daerah-daerah di Maluku Utara, sehingga dari situ dapat melihat rekam jejak mereka.
“Berangkat dari pengalaman itu, Ibu Mega mau memberikan rekomendasi kepada orang yang bersih, karena belum ada noda, itu salah satu kriteria yang membuat Ibu Mega memberikan rekomendasi ke Sultan Tidore,” ungkap Ayah Erik, sapaan akrab Muhammad Sinen.
Ia menjelaskan, secara internal PDIP Maluku Utara juga memiliki survei, dan hasil dari survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Maluku Utara sangat menginginkan Husain Alting sebagai gubernur.
“Gambaran surveinya jelas, elektabilitasnya, popularitasnya, dan itu sangat luar biasa,” katanya.
Baginya, kemenangan di Pilkada tidak selalu ditentukan dengan banyaknya uang, karena itu bersifat relatif. Ia meyakini kekuatan figur sangat menentukan kemenangan di Pilgub Maluku Utara.
“Yang selanjutnya strategi kerja partai, kami PDIP punya modal 95 ribuan suara di Pileg Provinsi Maluku Utara kemarin, kami akan mempertahankan itu dan kami yakin dengan antusias masyarakat yang menginginkan Sultan Tidore sebagai Gubernur Maluku Utara,” pungkas Ayah Erik.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin