Tidore – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Nomor Urut 1, Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman alias MASI AMAN, bakal menciptakan Rumah besar Limau Jangi, berbasis Bobato Raha.
Filosofi pengelolaan pemerintahan didalam sebuah rumah Limau Jangi berbasis bobato raha ini, merupakan Misi utama bagi Pasangan MASI AMAN yang diadopsi dari Visi besarnya, terkait Kota Tidore Kepulauan, yang aman, nyaman dan ramah.
Limau Jangi sendiri merupakan bahasa Tidore yang memiliki arti, sebuah Kota Ideal, layak dihuni dan Indah. Sementara Bobato Raha, menjadi penyangga akan pelaksanaan berdirinya Rumah Limau Jangi, untuk melayani Masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
Menurut Calon Wakil Wali Kota Nomor Urut 1, Ahmad Laiman, bahwa Bobato Raha adalah empat pilar yang akan diwujudkan apabila MASI AMAN terpilih sebagai Walikota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Tahun 2024.
Empat pilar yang dimaksud ini, di antaranya, Kesejahteraan Masyarakat, Melindungi dan Melayani Masyarakat, Memajukan Infrastruktur Wilayah dan Mengembangkan Birokrasi yang berakhlak.
Untuk itu, dihadapan Masyarakat Kelurahan Goto, Kecamatan Tidore, Ahmad Laiman kemudian merincikan bahwa Pilar utama, terkait Kesejahteraan masyarakat yang dimaksud ini, dengan memastikan seluruh potensi dan sumber daya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat.
“Sektor pertanian, perikanan, pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai unggulan dan pendorong utama perekonomian daerah,” ungkapnya.
Selain itu, Memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapat pekerjaan dan pendapatan yang memadai untuk dapat mencukupkan kehidupan keluarganya, tersedianya pangan murah dan terjangkau, serta menempati rumah yang layak dihuni.
Memastikan tersedianya layanan pendidikan dan kesehatan yang murah, mudah dan berkualitas, dan tersebar merata di seluruh wilayah, sehingga mudah untuk diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sedangkan untuk pilar yang ke dua, terkait Melindungi dan melayani masyarakat, bermaksud Memastikan bahwa masyarakat mendapat perlindungan jaminan sosial dan kesehatan, tinggal di perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan minim risiko bencana, mampu memproduksi pangan sehingga dapat mendukung ketahanan pangan dan kemandirian pangan, serta didukung oleh kondisi lingkungan hidup yang lestari.
“Memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik, cepat dan tepat, di berbagai tingkatan dan di berbagai bidang,” tambahnya.
Untuk pilar yang ke tiga, terkait dengan Memajukan infrastruktur wilayah, kata Ahmad Laiman, dimaksudkan agar seluruh wilayah, utamanya pada pusat-pusat pelayanan dan kawasan-kawasan strategis memiliki insfrastruktur dasar untuk meningkatkan pelayanan publik, mendukung perekonomian daerah, meningkatkan daya saing daerah, serta menjadi kota layak huni.
Seperti air bersih, sanitasi, jaringan jalan, pasar, prasarana olahraga, ruang terbuka hijau/taman kota, irigasi/pengairan, destinasi wisata, dan sebagainya.
“Untuk pilar ke empat, terkait dengan Mengembangkan birokrasi yang Berakhlak ini, kami akan memastikan bahwa semua misi tersebut didukung oleh birokrasi yang berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif atau disebut dengan birokrasi Berakhlak,” tuturnya.