Haltim – Senin siang yang biasanya tenang di Kota Maba mendadak dirundung duka. Kabar berpulangnya Muhammad Sulaiman Mae, SH, MH, Kepala Seksi Intelijen Kejari Halmahera Timur, mengejutkan banyak pihak. Ia menghembuskan napas terakhir di RSUD Maba sekitar pukul 11.30 WIT.
Bagi Bupati Halmahera Timur, Drs. Ubaid Yakub, MPA, kepergian Sulaiman bukan hanya kehilangan seorang pejabat penegak hukum, melainkan juga kehilangan seorang sahabat. Ia mengenang Sulaiman sebagai sosok ramah dan komunikatif, yang tidak segan membaur dengan siapa saja.
“Semoga almarhum husnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucap Ubaid dengan suara yang terdengar berat.
Kenangan terakhir masih segar di ingatan. Beberapa hari sebelum berpulang, almarhum terlihat bersemangat mendampingi Kejari Haltim membagikan sembako untuk warga di dua desa di Maba Selatan. Tak ada yang menyangka, senyum hangat yang ia tunjukkan kala itu menjadi salah satu jejak terakhirnya di tengah masyarakat.
Selama lebih dari setahun bertugas di Halmahera Timur, Sulaiman dikenal sebagai pejabat yang mampu membangun komunikasi yang baik, tidak hanya dengan pemerintah daerah, tetapi juga dengan insan pers. Sikap terbuka itu membuatnya dekat dengan banyak orang, meninggalkan kesan yang sulit dilupakan.
Informasi yang beredar menyebutkan almarhum mengalami serangan jantung. Namun hingga kini pihak RSUD Maba belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab wafatnya.
Siang itu, jenazah Sulaiman dibawa dengan mobil ambulans menuju Kantor Kejari Haltim. Suasana haru menyelimuti para rekan kerja yang berdiri di halaman kantor, melepas kepergiannya sebelum jenazah dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan.
Di mata banyak orang, terutama mereka yang pernah berinteraksi dengannya, Sulaiman bukan hanya seorang Kasi Intelijen. Ia adalah pribadi yang rendah hati, mudah didekati, dan selalu menyisakan ruang senyum dalam setiap perjumpaan. Kini, sosok ramah itu telah pergi, meninggalkan kenangan yang akan selalu melekat di hati mereka yang mengenalnya.
Reporter : Bahtiar Abdurrahman
Editor : M. Rahmat Syafruddin
