Ternate,- Bisnis batu bata sejak lama telah dikenal di tengah masyarakat. Seiring dengan semakin berkembangnya infrastruktur kota, permintaan akan batu bata juga relatif meningkat dari tahun ke tahun.
Tingginya permintaan batu bata, telah mendorong para pelaku usaha untuk mencoba peruntungannya pada bisnis yang satu ini. Kru Sentra berhasil menemui para pelaku usaha produksi batu bata di kelurahan Kalumata, Ternate Selatan.
Kalumata memang sudah dikenal sebagai sentra produksi batu bata. Sejumlah pabrik batu bata memang beroperasi di kelurahan tersebut, terutama di dekat area tambang galian c.
Salah satu produsen batu bata yang ditemui kru Sentra adalah Mas Edi, pria asal Sidoarjo yang sudah sekian tahun merantau ke Ternate. Mas Edi adalah salah satu yang mengawali pabrik batu bata di kawasan tersebut sejak tiga tahun lalu.
Menurut Mas Edi, baik ada maupun tidak adanya pesanan, setiap harinya, ia berhasil mencetak 370 buah batu bata (6 – 8 sak Semen) dengan harga jual Rp. 1500 per buah. Sehari-hari, Mas Edi memperkerjakan 6 orang karyawan dengan menggunakan peralatan seadanya.
Adapun sistem upahnya, menurut Mas Edi dihitung berdasarkan jumlah batu bata yang dicetak oleh masing-masing karyawan.
“Biasanya para karyawan mengambil upah 280,00 rupiah per buah, jadi rata-rata mereka bisa mengantongi hingga 200 ribu per hari,” ujarnya pria 43 tahun tersebut. Rabu (23/02)
Seringkali, kendala yang dihadapi Mas Edi dalam produksi batu bata adalah kekurangan bahan material. Ia mengaku dibatasi jumlah pembelian pasir akibat keterbatasan stok pasir di sejumlah galian di Kalumata.
Tidak jarang Mas Edi membeli pasir dari galian lain dari luar Kalumata.
“Pasir bisa dibeli dari luar jika sewaktu-waktu ada permintaan yang banyak. Biasanya beli pasir di Tabanga, kalau diambil sendiri ke lokasi, harganya 700 ribu rupiah per rate, kalau diantar truk harganya 1 juta rupiah,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Sentra, di wilayah kelurahan Kalumata hingga memasuki kelurahan Ngade, terdapat kurang lebih 15 pabrik batu bata. Selain memproduksi batu bata, sebagian pabrik tersebut juga memproduksi paving block. Adapun pabrik batu bata merah berbahan tanah liat, sudah sangat jarang di temui.
Bisnis batu bata sendiri terbilang masih cukup prospektif. Perkembangan infrastruktur, khususnya di Kota Ternate tentu menghadirkan permintaan yang terus tinggi.
Reporter : Yus
Editor : Redaksi