Cerita dari Rumah Yani dan Steward Soentpiet Hingga Menjadi Calon Bupati Halmahera Utara

“Selama tiga bulan, murid-murid praktik di sana. Pak Hasim yang membantu semua biaya dari keberangkatan, nginap, hingga pulang,” katanya.

Dari hasil itu, ada salah satu murid pun ikut lomba mewakili SMK Perhotelan Manggala Perkasa dan pulang menjadi juara 1. Itu murid yang berasal dari desa Soamaetek, Kao Barat. Lalu diberangkatkan ke Lampung mewakili Maluku Utara di tingkat nasional.

Rekam jejak Steward dan Yani, yang sering membantu warga, membuat Partai Gerindra mendukung mereka untuk maju dalam pilkada Halmahera Utara. Hashim Djojohadikusumo bahkan berpesan, agar Steward fokus pada visi yani Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kerakyatan.

Sementara, penghasilan dari wisata Ta’aga Paca yang mereka bangun, dapat mensubsidi air bersih untuk 214 Kepala keluarga. Jika dihitung, operasional untuk mengaliri air bersih ke warga, perbulan pengeluarannya sekitar Rp48 juta.

Persiapkan Generasi Emas

Cerita Yani Arimbi dan Steward Soentpiet sebagai pengusaha tidak sekadar untuk kepentingan pribadi. Di balik itu, seluruh keuantungan dari usaha mereka, diperuntukkan untuk menyiapkan generasi, anak-anak Halmahera Utara ke depan. Sebab itu, mereka seriusi membangun banyak sekolah.

Tidak sedikit, generasi dari sekolah yang mereka bangun, sudah menjadi kepala desa dan lainnya.

Yani mengatakan, saat ini, Desa Wosia tepatnya di TPI 1 dan TPI 2 adalah tempat bermukimnya para nelayan. Hasil tangkapan, berupa ikan segar adalah suplemen, gizi yang baik untuk anak-anak. Ia percaya, jika TPI ini diperhatikan dengan baik oleh kebijakan pemerintah, maka, anak-anak di sini akan menjadi generasi emas di tahun 2045.

“Kita butuh Gerakan Ibu-ibu PKK untuk merawat, menyiapkan anak-anak kita sebagai generasi emas di tahun 2045. Ini juga visi Presiden kita kedepan,”kata Yani.

BACA JUGA   Ubaid Anjas Canangkan 50 Dokter di Periode ke 2, Tiap Kecamatan 1 Dokter per Tahun

Yani pun mengungkapkan program prioritas pasangan calon SMART terkait dengan Ekonomi Kerakyatan, yang juga berfokus pada kesejarahteraan para petani hingga nelayan.

Dalam program prioritas Ekonomi Kerakyatan itu yakni:

• Menyiapkan 10 ribu Hektar lahan tanaman pangan yang terintegrasi dengan peternakan

• 2 sentra produksi peternakan

• 300 armada dan alat tangkap bagi nelayan

• Cold storage dengan kapasitas 300 ton

• 5 SPBN bagi nelayan di sentra pengembagan perikanan

• Peremajaan tanaman kelapa, pala, dan cengkih dengan luas lahan 50.000 Hektar

• 4 model industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan

• 2 Miliar rupiah/tahun bantuan modal tanpa agunan bagi koperasi dan UMKM.

“Saya mengutip apa yang suami (Steward Soentpiet) saya bilang: Kalau ada nelayan bau amis, saya ada di sana. Kalau ada petani bau keringat, saya ada di sana,” ungkap Yani. Sembari berkata, sebaik-baik pemimpin adalah yang bekerja untuk rakyat.

Reporter: Tim Sentra

Editor: M. Rahmat Syafruddin