Anggit Haryoso yang juga alumnus Kehutanan IPB menambahkan bahwa pengelolaan taman nasional harus sesuai dengan karakteristik masing-masing.
Khusus untuk TNGGP, pengelolaannya disesuaikan dengan 5 (lima) prinsip yang telah ditetapkan, yaitu: mengetahui potensi dari setiap jengkal wilayah kerja, mengetahui kondisi (trend dan sebaran dari potensi), mengetahui program intervensi pengelolaan berdasarkan data akurat, mengetahui tipologi masyarakat, serta memanfaatkan nilai kemanfaatan kawasan untuk kelestarian kawasan, masyarakat dan bangsa.
Memasuki sesi diskusi, sejumlah mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias untuk menyampaikan pendapatnya.
Salah satunya Kemal Muhsandi, mahasiswa yang berasal dari Kendari tersebut dalam kesempatannya mengungkapkan kegelisahannya bahwa kebanyakan program konservasi lebih banyak berfokus pada kawasan atau desa-desa di dekat hutan, sementara upaya yang sama di kota masih sangat minim, padahal masyarakat kota merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim.
Berbeda dengan Kemal, Anisa Munthe, mahasiswa asal Sumatera Utara yang mendalami penelitian terkait ekowisata mengungkapkan bahwa ekowisata kadang dianggap merusak alam, padahal ekowisata memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Di penghujung acara, Dr. Arzyana Sunkar, M.Sc sebagai perwakilan dari dosen memaparkan bahwa upaya konservasi juga harus didekati dengan pendekatan-pendekatan sosial. Ia juga mengharapkan ke depan konservasi harus menggunakan ukuran kesejahteraan sebagai indikator keberhasilan.
Kegiatan yang berlangsung dengan penuh keakraban tersebut dilanjutkan oleh Prof. Yanto dengan menyimpulkan beberapa poin penting terkaitĀ Conservation Dialogue yang harus ditindaklanjuti.
Menurut alumnus University Paul Sabatier, Prancis tersebut, konservasi harus kolaboratif serta mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Sosok yang suka bercanda dengan mahasiswanya tersebut juga menekankan bahwa konservasi jangan dilihat hanya sebagai cost center, tetapi sebagai profit center.
Kegiatan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut diakhiri dengan pemberian cenderamata oleh panitia pada narasumber, sekaligus foto bersama.
Reporter: Arifin M. Ade