Tidore – Keputusan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Tidore Kepulauan terkait hasil seleksi Paskibraka Kota Tidore dipertanyakan sejumlah pihak.
Pasalnya, keputusan tersebut mengecewakan para peserta seleksi karena dinilai masuk angin dan tidak sesuai dengan rekomendasi tim seleksi.
Hal ini dinyatakan oleh sejumlah orang tua peserta yang anak-anaknya tidak lulus seleksi. Mereka menilai keputusan Kesbangpol mengesampingkan hasil penilaian dari Tim Seleksi. Bahkan salah satu orang tua peserta yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa Kesbangpol sengaja tidak meluluskan sebagian peserta karena motif politik.
Ketua PPI Kota Tidore A. Rahman Gani, saat dihubungi Sentra mengaku pihaknya merasa keberatan dengan keputusan tersebut, karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal antara PPI dengan Kesbangpol bahwa Paksibraka 2024 harus berasal dari perwakilan semua SMA di Tidore. Rahman menilai banyak sekolah yang hilang keterwakilannya karena keputusan tersebut.
“Kami dari PPI merasa keberatan dengan keputusan Kesbangpol, karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal yaitu setiap sekolah harus terwakili dalam Paskibraka 2024 minimal satu orang,” ujar Rahman.
Sementara itu, Ketua Tim Seleksi Iskandar S. Alting mengaku pihaknya hanya melakukan penilaian dari aspek teknis, sedangkan mengenai keputusan kelolosan, sepenuhnya merupakan kewenangan Kesbangpol.
“Saya dan Tim Seleksi hanya bertanggung jawab soal hal-hal teknis di lapangan, kaitan dengan keputusan akhir lolos dan tidak, itu urusan Kesbangpol,” ungkap Iskandar.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan bahwa selaku perwakilan unsur TNI/Polri, pihaknya hanya menguji 3 dari 6 item seleksi yaitu; Kesegaran Jasmani, Keterampilan Baris Berbaris dan Parade. Adapun mengenai hasil seleksi, Iskandar mempersilahkan untuk dipertanyakan langsung kepada pihak Kesbangpol Tidore.
Kaban Kesbangpol Tidore Drs. Muslihin, saat dihubungi menyampaikan bahwa seleksi Paskibraka tahun 2024 sudah sesuai dengan mekanisme dan prosedur penilaian. Hasil penilaian sudah dirapatkan oleh Kesbangpol bersama Tim Seleksi pada tanggal 5 Maret dan 18 Maret lalu.
Muslihin menyatakan, terdapat sejumlah variabel yang menjadi penilaian di antaranya; pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, wawancara dan kesehatan. Adapun terkait keterwakilan dari masing-masing sekolah, menurut Muslihin tergantung nilai hasil seleksi yaang diperoleh setiap peserta.
“Jadi kami mencari yang terbaik berdasarkan nilai perangkingan yang ada, dari 36 yang lolos ini, ada 6 orang yang terdiri dari 3 putra dan 3 putri terbaik yang nantinya akan menjalani seleksi paskibraka tingkat provinsi dan nasional pada bulan Mei 2024, kalau mereka lolos semua, maka yang mengisi di tingkat kota akan diambil dari hasil perangkingan yang sudah ada, karena kuota Paskibraka Kota Tikep berjumlah 36 orang,” jelas Muslihin.
Ia juga menambahkan, bagi masyarakat atau pihak keluarga peserta yang merasa keberatan dengan keputusan Kesbangpol, dipersilahkan hadir dan menyimak langsung hasil penilaian setiap peserta seleksi Paskibraka di Kantor Badan Kesbangpol Tidore.