Ekonomi Kreatif, Ujung Tombak Generasi Emas Indonesia

Bagi Indonesia, ekonomi kreatif sudah selayaknya menjadi andalan pertumbuhan ekonomi melihat begitu besarnya potensi yang dimiliki. peningkatan kontribusi ekonomi kreatif terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam dua tahun terakhir terus meningkat. Berdasarkan laporan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bahwa kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB pada tahun 2018 berkisar Rp 1105 triliun dan meningkat Rp 1200 triliun pada tahun 2019. Bahkan berkontribusi besar dalam penyediaan lapangan pekerjaan dengan menopang hampir 17 juta pekerja. Mengingat peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu wilayah, maka tidaklah heran jika semakin banyak kota yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai ujung tombak dan katalisator pengembangan ekonomi daerahnya untuk menjadi pemenang di tengah persaingan yang semakin ketat ini. Oleh karena itu, kota yang mampu menciptakan produk-produk baru inovatif tercepat, dapat dipastikan sebagai pemenang kompetisi di era ekonomi kreatif ini. Dengan demikian, ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep yang berlandaskan sumber aset kreatif yang telah berfungsi secara signifikan meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi.

Di negara maju, pembentukan ruang-ruang kreatif tersebut telah mengarah pada kota kreatif (creative city) yang berbasis pada penciptaan suasana yang kondusif bagi komunitas sehingga dapat mengakomodasi kreativitas. Kunci utama pengembangan kota kreatif adalah keterlibatan lintas pelaku, yaitu pemerintah, komunitas, akademisi dan pelaku usaha dalam berbagi tugas dan peran, sehingga menghasilkan upaya yang kolaboratif dan sinergis dalam penumbuhkembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi. Tentunya diharapkan komitmen yang tinggi dari pemangku kepentingan ekonomi kreatif di Indonesia dalam memanfaatkan momentum pengembangan ekonomi kreatif, sehingga dapat menjadikan ekonomi kreatif sebagai masa depan mesin pertumbuhan ekonomi baru dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Berdasarkan hasil tersebut,  strategi pengembangan yang sebaiknya diterapkan adalah strategi yang mendukung pengembangan potensi industri kreatif, seperti meningkatkan pengembangan sumber daya manusia

BACA JUGA   Jangan Jadi Pengusaha

Pengembangan SDM dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, seminar, literasi digital, studi banding, dan hal-hal yang lain yang dapat meningkatkan inovasi, ide yang kreatif dari sumber daya manusia dalam menciptakan dan menggelola industri kreatif. Oleh karena itu, dengan adanya kolaborasi diharapkan dapat terciptanya hubungan antara industri kreatif yang dapat menyiapkan generasi emas Indonesia.

*Tulisan ini pernah dimuat oleh Malutpost