Sebab, masyarakat Ternate, Batang dua, Hiri & Moti atau bahkan bagi bangsa Indonesia, demokrasi masih menjadi sistem terbaik dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebagai civil society, kami masih mempercayai dan meyakini demokrasi sebagai jalan terbaik ketimbang oligarki, tirani maupun otoritarianisme yang cenderung tertutup, sewenang-wenang dan menindas rakyat.
Demokrasi yang dimaksudkan di sini bukanlah demokrasi demagog dan narsisme. Hal ini sejalan dengan pendapat Hendra Kasim dalam sebuah tulisan tentang Demos Cratos Catatan Tentang Demokrasi, ia menyebut konsep demokrasi yang mudah dikuasai oleh para Damagog & Agitator terbukti nyata. Padahal demokrasi yang sejak awal dicita-citakan sebagai sebuah sistem mulia karena meletakkan kedaulatan rakyat sebagai fondasi pembangunan sistem bernegara, dalam praktiknya menjebak rakyat sebagai subjek yang mudah digadaikan. Itu sebabnya, seharusnya implementasi pemerintahan demokrasi berpegang pada bingkai the government of the people, by the people, for the people, and with the people.
Debat pertama telah memperlihatkan gagasan Pasangan Calon Nomor 3 Erwin-Zulkifli, yang memiliki komitmen dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan memastikan jalannya pemerintahan yang baik atau good governance adalah konfigurasi & representasi pemimpin muda yang layak untuk memimpin Kota Ternate ke depan.
Sebab Kota Ternate adalah kota yang memiliki kompleksitas permasalahan. Butuh pemimpin yang berani, tegas & bertanggung jawab dalam setiap pengambilan kebijakan. Insya Allah Erwin-Zulkifli mampu membawa amanah masyarakat Ternate, Moti, Batang Dua & Hiri untuk memimpin Kota Ternate agar dapat mewujudkan Ternate sebagai Kota DUNIA.