Fala Gura dan Visi Kampung Inggris di Ternate Utara

Kini, Fala Gura menjadi inspirasi baru bagi pemuda Tarau. Hingga saat ini, sudah ada kurang lebih sembilan orang yang pandai berbahasa Inggris. Dua di antaranya telah ke Pare mendalami bahasa Inggris.

Selaku ketua pemuda, Acil kerap mendorong teman-teman pemuda yang masih melanjutkan atau yang sudah tidak lagi lanjut ke jenjang pendidikan tinggi, agar pergi belajar ke Pare guna memperdalam bahasa Inggris. Sebab cita-cita besar mereka ingin menjadikan Tarau sebagai “Kampung Inggris” di Ternate Utara.

“Di Tarau, torang ada sembilan orang so bisa bahasa Inggris, dan dua di antaranya sedang ke Pare. Dan torang dorong anak-anak yang kuliah atau so tra lanjut kuliah untuk belajar ke Pare. Sebab tong pe cita-cita besar ingin jadikan Tarau ini seperti Pare, jadi kampung Inggris. Dan tong mulai dari sini (tempat ini),” tegasnya

Selain itu, Acil kerap mendorong pemuda Tarau untuk melakukan aktivitas bermanfaat lainnya. Untuk menjadikan Tarau sama seperti Pare, menurutnya mudah. Sebab wilayah Tarau tak sebesar Pare. Secara bentang alam dan fasilitas, bisa dipakai untuk menjadikan Tarau sebagai kampung Inggris.

Misinya mendorong anak-anak muda untuk belajar ke Pare, kata Acil, adalah agar pergaulan mereka semakin terbuka. Sehingga, dengan banyaknya anak muda yang memiliki soft skill seperti bahasa Inggris. Mereka bisa mengembangkan atau membangun lembaga yang sama di Tarau. Dengan demikian, kultur yang sama dengan Pare akan terbangun di Tarau.

Acil menerangkan, metode pengajaran di Pare sangat ketat dan beragam. Dibagi beberapa kelas, di antaranya speaking, grammar dan lainnya. Waktunya pun beragam, yaitu satu bulan hingga tiga bulan, ada juga perminggu. Sebab di Pare terdapat banyak lembaga dan masing-masing lembaga memiliki metodenya berbeda-beda. Dan akan selalu ada punishment bagi yang melanggar aturan yang telah ditetapkan di tiap-tiap lembaga kursus.

BACA JUGA   Perwakilan Partai Pengusung MASI-AMAN Dominasi AKD DPRD Tidore

“Sistem di Pare itu selain kelas satu bulan hingga tiga bulan, ada juga kelas per minggu, per periodik gitu. Satu bulan itu dua periode. Sistemnya itu tra digabungkan, kelas speaking lain, kelas grammer lain-lain. Dan di sana lembaganya beragam dengan metode beda-beda semua,” jelasnya.

Kultur yang terbangun di Pare menurut Acil sangat positif, sehingga orang kampungpun terbiasa berbahasa Inggris dengan wisatawan yang datang, terutama dari mancanegara. Hal semacam ini yang ingin Acil bawa ke Tarau.

Harapan besar Acil, Fala Gura bisa berkembang lebih baik lagi ke depan. Selain memiliki fasilitas yang baik dan tentu memberikan kenyamanan bagi anak-anak didik dalam belajar nantinya. Selain itu, jangkauannya terus diperluas, sehingga cita-cita besar mereka dapat tercapai.

Torang mulai dari bahasa Inggris dulu, saya berharap kedepan berkembang lebih baik, selain memberikan fasilitas tentu untuk kenyamanan bagi anak-anak dan memudahkan siapapun itu untuk belajar disini, dengan tong akan besarkan dia pe jangkauan, bisa buka untuk umum, dan menjadi alternatif bagi yang di kota yang dirasa mahal, dong bisa belajar disini,” harapnya.