Sanana – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Front Marhaenis dan Individu Pro Demokrasi menggelar aksi demonstrasi di sejumlah titik di Sanana, Kepulauan Sula. Selasa (13/8).
Aksi tersebut digelar untuk mendesak aparat penegak hukum agar memanggil dan memeriksa Bupati Fifian Adeningsih Mus. Berdasarakan rilis aksi yang diterima media. Kejari Kepulauan Sula diminta untuk memeriksa Bupati Fifian terkait dugaan kasus korupsi Biaya Tak Terduga (BTT) tahun 2021.
Selain Bupati, massa aksi juga mendesak Kejari memeriksa Sekda Kepulauan Sula, Muhlis Soamole, dan Anggota DPRD Sula, Lasidi Leko. Keduanya disinyalir ikut terlibat dalam korupsi anggaran sebesar 28 miliar tersebut.
Ketua GMNI Kepulauan Sula, Rizky Leko, saat dihubungi tim Sentra mengatakan, aksi digelar oleh Front Marhaenis di beberapa titik di Sanana.
“Kami melakukan aksi di beberapa titik, yaitu di Depan Toko Damai, Pasar Tradisional Sanana, Terminal Sanana dan Kejaksaan Sanana,” ujar Rizky.
Rizky mengatakan, massa yang terlibat dalam aksi kali ini berasal Front Marhaenis yang terdiri dari gabungan aktivis GMNI, Gerakan Pemuda Marhaenis dan Individu Pro Demokrasi.
Terdapat sembilan tututan yang disampaikan Front Marhaenis dalam aksi ini, antara lain; meminta aparat penegak hukum untuk memanggil dan memeriksa Bupati dan Sekda Kepulauan Sula, meminta Kejagung mengevaluasi Kejari Kepulauan Sula dan sejumlah tuntuan lainnya.
Massa juga menggelar aksi teatrikal, dengan membuat kubur dengan nisan foto Fifian Adeningsih Mus sebagai simbol matinya nurani Bupati Kepulauan Sula tersebut.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin