Gelar Webinar, LESPERMATA Soroti Kemiskinan Masyarakat Lingkar Tambang di Maluku Utara

Menyikapi hal tersebut, Sahril meminta Antam yang saat ini beroperasi di Maluku Utara untuk melakukan sesuatu, agar masyarakat di Halmahera Timur tidak mengalami hal serupa. Menurut Syahril, Antam perlu mensinkronisasi programnya dengan program pemerintah daerah agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Sahril mengusulkan agar Antam bisa melibatkan BUMDes di Halmahera Timur untuk  pembinaan UMKM di desa.

Narasumber berikutnya adalah CSR Manager PT Antam Tbk UBPN Maluku Utara Arisyono, ia mengatakan bahwa Antam dalam menjalankan program CSR nya selalu berpedoman pada aturan yang berlaku dan Roadmap PPM PT ANTAM Tbk UBPN MALUT Tahun 2019-2043.

Dalam Roadmap Progam Perberdayaan Masyarakat (PPM) tersebut, terdapat lima tahap yakni tahap pertama, tahun 2019-2023 fokus pada Peningkatan Pendidikan Dasar dan Menengah, Penyediaan fasilitas kesehatan dasar dan Peningkatan Kapasitas dan Akses Peluang Usaha. Tahap kedua tahun 2024-2028 fokuus  pada Inisiasi Pendidikan Vokasi, Peningkatan kesehatan ibu dan anak, Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya pertanian.

Tahap ketiga tahun 2029-2033 fokus pada Pengembangan pendidikan vokasi berbasis industri, Pengembangan sanitasi berbasis masyarakat dan Pengembangan industri pengolahan hasil laut dan hasil pertanian. Pada tahap ke empat 2034-2038, Antam fokus pada program Pengembangan SDM Berbasis Agro Industri, Peningkatan pola hidup bersih dan sehat dan Pengembangan Kewirausahaan berbasis ekonomi kreatif dan agro industri.

Fase ke lima 2039-2043 PT Antam Tbk Maluku Utara akan fokus pada Penguatan SDM Berbasis Agro Industri, Penguatan kelembagaan sosial budaya lokal, Penguatan Industri berbasis ekonomi kreatif dan agro industri. Dalam menjalankan Roadmap PPM tersebut Antam berfokus pada dua wilayah  kecamatan yakni kecamatan Maba dan Kota Maba yang terdiri dari 16 desa.

Adapun realisasi program PPM PT Antam Tbk Maluku Utara yang sudah dan sedang dilaksanakan adalah Peningkatan akses kemandirian ekonomi melalui pengembangan Kopi Halmahera, Industri Kelapa Terpadu Pengolahan Kelapa Terpadu. Pada sektor pendidikan, Antam melakukan program Pemenuhan Pendidikan Dasar dan Menengah (School Development Program),  Bantuan Pendidikan Tinggi (D3-S1).

BACA JUGA   Dapat Nomor Urut 1, Sultan Husain Sjah Sebut Langkah Awal untuk Malut yang Lebih Baik

Selain itu, Antam juga melakukan program Peningkatan Ketrampilan Masyarakat dan meningkatan kesehatan Ibu Anak, serta Pelestarian budaya dan mendukung sarana dan infrastruktur di pedesaan.

Menutup pemaparannya, Arisyono mengatakan pengelolaan sumberdaya mineral harus dijadikan modal bagi seluruh stakeholder untuk mengoptimalkan sumberdaya alam lainnya yang dimiliki sehingga pada saat pasca tambang, masyarakat dapat hidup sejahtera dan berkelanjutan, Perlu komitmen perusahaan dan seluruh stakeholder untuk melakukan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berkearifan lokal.

Narasumber terakhir  Nurdin I Muhammad dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun  Ternate. Pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa isu penting di Maluku Utara. Misalnya masalah investasi, menurut Nurdin besaran investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Malut tidak merata di seluruh kab/kota.