Ternate – Hilangnya dokumen hasil temuan korupsi Dana Desa 178 Kades di Inspektorat Halsel, yang diberitakan sejumlah media beberapa hari terakhir, mendapat sorotan para aktivis mahasiswa.
Kali ini oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Halsel. Melalui Kabid Organisasi, Yolden Boeng, GMKI menyoroti kejadian tersebut. Menurut Boeng, hilangnya sejumlah dokumen hasil temuan korupsi Dana Desa di Inspektorat Halsel patut dicurigai.
Boeng mengatakan, tidak masuk akal jika dokumen yang sangat penting bisa sekejap menghilang saat pergantian Kepala Inspektorat. Ia mensinyalir adanya unsur kesengajaan dalam peristiwa kehilangan tersebut.
“Apakah pihak Inspektorat Halsel dengan sengaja menghilangkan dokumen tersebut ataukah hanya oknum-oknum tertentu yang sengaja menghilangkan dokumen tersebut,” ujar Boeng. Senin (22/7).
Boeng meminta pihak berwenang segera menelusuri persoalan ini. Karena menurut informasi yang ia terima, dokumen tersebut tidak pernah dibawa pulang oleh Kepala Inspektorat sebelumnya.
Kepada pihak berwenang, yaitu Kapolres, Kajari, dan Inspektorat, ia meminta, untuk segera menelusuri penyebab hilangnya hasil temuan korupsi Dana Desa 178 kepala desa. Karna dengan barang bukti tersebut, pihak Inspektorat akan dapat melakukan audit lebih lanjut dan para kades yang terlibat korupsi bisa diseret ke pengadilan.
Kepala Inspektorat Halsel, Ilham Abubakar, dalam keterangannya yang dimuat oleh sejumlah media sebelumnya, mempersilakan para wartawan untuk menanyakan perihal hilangnya dokumen tersebut kepada eks-Kepala Inspektorat, Asbur Somadayo. Sementara, Asbur Somadayo, mengaku dirinya tidak pernah bawa pulang dokumen tersebut semasa menjabat.
Reporter: Sahrul
Editor: M. Rahmat Syafruddin