Pejabat Publik Harus Seorang Pembelajar

Satu hal yang menarik dari pernyataan Graal saat diwawancarai Sentra.id usai sidang promosi Bupati Halteng adalah “pejabat publik harus seorang pembelajar”. Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya pengetahuan sebagai fondasi dalam kepemimpinan. Seorang pejabat publik tidak cukup hanya mengandalkan kekuasaan atau pengalaman praktis, melainkan harus terus membuka diri terhadap ilmu, data, dan wawasan baru.

Dengan menjadi pembelajar, pejabat publik mampu merumuskan kebijakan yang lebih bijak, berpihak pada masyarakat, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sikap belajar inilah yang membedakan antara kepemimpinan yang sekadar administratif dengan kepemimpinan yang visioner dan berorientasi pada perubahan.

“Kebijakan publik dan politik idealnya digerakkan oleh pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Karena itu, siapa pun yang ingin terlibat dalam jabatan publik harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai,” ungkap Graal.

“Hal ini tidak berarti seseorang harus menempuh pendidikan formal hingga S1, S2, atau S3, sebab pengetahuan juga bisa diperoleh jika seseorang memiliki jiwa pembelajar,” ucapnya.

Namun demikian, alumnus Universitas Indonesia tersebut juga membenarkan bahwa pendidikan formal tetap memberikan nilai tambah karena proses belajarnya berlangsung secara lebih sistematis. Dengan bekal tersebut, akses ke ranah politik dapat benar-benar dilandasi oleh pengetahuan.

Pentingnya bekal pengetahuan dan wawasan yang luas oleh seorang pejabat publik dikarenakan selama ini, kritik yang kerap muncul adalah banyak pejabat publik membuat kebijakan tanpa landasan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, Anggota Komite II DPD RI ini berharap agar kebijakan publik ke depan dapat disusun secara lebih ilmiah, berbasis data yang valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, setiap kebijakan yang lahir harus berakar pada sains agar memiliki legitimasi sekaligus keberpihakan yang jelas.

BACA JUGA   Serapan Gabah Petani Indonesia Tembus 2,4 Juta Ton, Alien Mus Apresiasi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Reporter: Tim Sentra

Redaktur: Arifin M. Ade