Halsel – Harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax mengalami lonjakan yang cukup signifikan yaitu mencapai Rp 25.000 hingga Rp 28.000 per liter di Desa Kawasi, Obi, Halmahera Selatan. Kamis (2/1).
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga Pertalite yang merupakan BBM subsidi kini telah menembus angka Rp 25.000 – Rp 28.000 perliter, sementara untuk jenis Pertamax, juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Kenaikan harga BBM ini dirasakan cukup berat bagi masyarakat setempat, terutama bagi pengguna kendaraan, juga para nelayan yang sangat bergantung pada pasokan bahan bakar untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Salah seorang penjual BBM eceran yang akrab disapa Mama Ambon menjelaskan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan BBM, sementara permintaan meningkat menjelang perayaan tahun baru.
Ia mengungkapkan bahwa BBM yang didatangkan dari berbagai wilayah, seperti Kota Ambon, Pulau Seram, Bacan, Labuha, Wayaloar, Lele, dan Madopolo, membutuhkan waktu pengiriman 1-2 hari bahkan hingga seminggu, sehingga stok yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Terpaksa kami jual dengan harga Rp 25.000-28.000 per liter karena stok sangat terbatas. Pengiriman dari Ambon, Seram, Bacan, Labuha, Wayaloar, Lele, dan Madopolo memakan waktu yang cukup lama. Banyak pembeli, terutama pemilik kendaraan roda dua dan roda empat yang membutuhkan BBM menjelang tahun baru,” jelasnya.
Kenaikan harga BBM ini tentu mempengaruhi kehidupan ekonomi warga setempat dan pendapatan para karyawan yang bekerja di sekitar wilayah perusahaan PT. Harita Group.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera merespons kondisi ini dengan kebijakan yang dapat nenjawab masalah kelangkaan dan kenaikan harga, agar kehidupan ekonomi di desa Kawasi dapat kembali berjalan dengan normal.
Reporter: Sahrul
Editor: M. Wildan