Ternate – Husain Alting Sjah menjadi satu-satunya dari empat bakal calon Gubernur Maluku Utara yang hadir pada diskusi publik oleh Komunitas Jalan Roda (Jarod) di Kelurahan Stadion, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Sabtu (14/9) malam.
Selain Husain, hadir pula bakal calon Wakil Gubernur Maluku Utara, Basri Salama yang merupakan pasangan dari bakal calon Gubernur Muhammad Kasuba.
Diskusi publik dalam rangka memperingati hari ulang jadi Komunitas Jarod ke-12 tahun, ini mengusung tema, “Pilkada dan Wajah Maluku Utara Kedepan”, yang menghadirkan Pakar Hukum Tata Negara, Dr. Margarito Kamis, dan akademisi IAIN Ternate, Prof. Dr. Jubair Situmorang, S.Ag.,M.Ag, sebagai penanggap.
Husain dalam kesempatan itu memulai diskusi dengan menyampaikan alasannya memilih menghadiri undangan diskusi publik tersebut.
“Perjalanan saya sebenarnya besok baru saya balik ke Sofifi, tapi saya ditantang sebagai seorang lelaki, saya harus datang. Maluku Utara saat ini membutuhkan lelaki jantan, lelaki petarung yang siap menghadang badai dan juga berbagai tantangan yang dihadapi, dia tidak boleh berputus asa,” kata Husain.
Maluku Kie Raha atau Maluku Utara kata Husain adalah negeri yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap kemerdekaan Republik Indonesia.
Sultan Tidore ini menyebutkan bahwa Indonesia berutang budi terhadap Maluku Utara karena pernah memberikan sesuatu yang terbaik bagi Indonesia. Sebab itu, Husain mengaku ikut serta dalam kontestasi Pilkada agar kelak akan menagih kado istimewa dari Indonesia untuk Maluku Utara yang sudah dinantikannya selama 25 tahun terakhir ini.
“Maluku Kie Raha yang sudah 25 tahun ini, saya menanti-nanti kado istimewa dari bangsa ini untuk Maluku Utara, tapi sayang masih tertatih-tatih perjalanannya dan kitorang (kami) semua merasakan itu semua,” timpal dia.
Husain dalam kesempatan tersebut juga memaparkan secara singkat visi-misinya bersama bakal calon wakil gubernur Asrul Rasyid Ichsan yang akan keduanya kerjakan sebagai program prioritas jika terpilih nanti di Pilkada Maluku Utara 2024.
Secara gambaran umum, Husain menyebutkan visi mereka yakni, Maluku Utara maju, berbudaya, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan.
Sementara untuk misi, di antaranya; SDM unggul berbudaya. Pertumbuhan ekonomi produktif inklusif. Tata kelola pemerintahan inovatif berintegritas. Ketangguhan daerah, ketahanan sosial, budaya, ekologi berlandaskan adat se atorang. Infrastruktur dasar dan pengelolaan sumber daya kewilayahan berkelanjutan.
“Kenapa misi ini dianggap penting? karena pada saat ini kita boleh maju tapi kalau pada sisi lain tidak ada penguatan budaya di dalamnya, maka sentuhan-sentuhan adab dan sebagainya itu tidak akan memberikan warna dalam perjalanan Maluku Utara,” jelas Husain.
Selain itu kata Husain, pertumbuhan ekonomi harus dibentuk untuk semua orang tanpa pilih kasih. Kemudian soal adat se atorang yang baginya sangat penting karena adalah jati diri orang Maluku Utara.
“Ini adalah integritas kita, jangan sampai punah yang ini dia tidak boleh punah, kita jaga, kita rawat bersama-sama,” harapnya.