“Di sini kalau musim hujan memang sunyi begini, jarang-jarang atau bahkan tra ada lagi orang yang datang,” ujar wanita 43 tahun tersebut.
Ia melanjutkan, ongkos memperbaiki radiator di bengkelnya bervariasi, tergantung pada jenis dan ukuran radiator. Semakin besar radiator maka semakin besar juga ongkosnya. Untuk jenis radiator mobil Carry, Avanza dan Model Pick Up L300, biasanya tarif yang dipasang mulai dari Rp. 250.000 hingga Rp. 400.000.
Untuk radiator truk dan sejenisnya, ia memasang tarif mulai Rp. 500.000 hingga jutaan rupiah. Sementara untuk radiator ukuran besar, seperti tronton, buldoser dan eskavator, bayaran yang diterima berkisar Rp. 4 juta sampai Rp. 7 juta.
Kebanyakan pelanggan berasal dari bengkel lain yang sedang mengerjakan radiator mobil konsumennya. Dari tarif yang dipatok, tidak jarang para pelanggan menawarnya lebih murah. Namun Ibu Tanti mengaku tidak keberatan.
“Saya ingat saya pe paitua (suami) pesan, hari ini kalau ada orang kekurangan kong minta kase kurang, kase saja tra apa-apa. Insya Allah besok- besok Allah balas tong pe kebaikan,” ungkapnya mengenang.
Keahliannya memperbaiki radiator diakui Ibu Tanti telah membawanya menjelajahi Pulau Halmahera. Ia mengaku pernah diajak kerjasama dengan PT. NHM. Beberapa kali, jika radiator yang dikerjakan berukuran besar, ia terpaksa mendatangi langsung lokasi pekerjaan. Biasanya untuk pekerjaan di luar Ternate terutama di Halmahera, ia selalu ditemani oleh saudaranya.
Saat ditanya mengenai keinginannya. Dari hasil usaha bengkelnya Ibu Tanti berkeinginan menabung untuk dapat menunaikan ibadah haji.
“Ya, semoga tong pe hasil sedikit-sedikit ini bisa tambah- tambah supaya mendaftar berangkat haji,” harapnya.
Setelah menikmati kopi yang disajikan, wawancara harus kami akhiri, suara lantunan ayat suci sudah terdengar membahana di toa-toa mesjid, pertanda waktu sholat Jum’at telah tiba. Kami pun berpamitan pulang. Semoga keinginan Ibu Tanti dapat segera terwujud. Aamin.
Reporter : Yus
Editor : Redaksi