Dengan demikian, untuk menjadi pengusaha yang baik tidak cukup hanya kecerdasan semata, apalagi kecerdasan itu hanya dinilai dari sisi akademik, kalau indikatornya hanya itu berapa banyak profesor ekonomi di fakultas ekonomi hidupnya pas-pasan atau bahkan miskin hanya menjadi pegawai dan nasibnya di dunia bergantung kepada apa yang diputuskan pemerintah sebagai pemberi kerja. Pendapatnya tentang investasi dan pengelolaan keuangan tidak akan didengar orang karena dirinya saja hanya employee, tidak punya rekam jejak sebagai pengusaha.
Ibarat pelatih renang tapi tidak ikut turun ke kolam sehingga ia tidak pernah tahu seperti apa rasa maupun kadar air, atau dalamnya dasar kolam. Apakah ia kurang cerdas? Jawabannya tentu bukan itu, karena untuk menjadi pengusaha membutuhkan hal lain yaitu mentalitas pengusaha. Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang mau terus belajar dan bertumbuh serta meletakkan mimpi dan cita-citanya di atas egonya. Jadi sekali lagi jangan jadi pengusaha kalau tidak siap untuk semua hal itu karena sukses bukan untuk semua orang!
*Penulis adalah Pendiri Kantor Hukum MTM Associates di Ternate