Kampung Nelayan Maju; Wajah Baru Tomalou

Sambutan Kepala PPN- Ternate

“Atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih atas ditetapkan Tomalou sebagai kampung nelayan maju nasional. Karena terus terang masyarakat Tomalou itu luar biasa mereka punya budaya, mereka punya kekompakan, gotong royong, dan silaturahmi itu luar biasa, jadi kalau dibilang kalaju; kampung nelayan maju, Mereka itu sudah maju,” ungkap Abdullah.

Menurutnya, di tahun 2021 ini DKP provinsi telah membantu masyarakat nelayan dengan membangun dermaga konservasi. Pada tahun 2022 akan datang, pun juga dipersiapkan sentra nelayan untuk industri kecil perikanan, seperti pabrik es, tambatan perahu, PPI, cold storage, dan jalan lingkungan.

“Insyaa Allah tahun depan ada beberapa proyek yang akan kita luncurkan disini (Tomalou),  berkaitan dengan pembanginan kawasan, dengan istilah sentra nelayan yaitu kawasan industri kecil perikanan. Insyaa Allah akan kita bangun tahun depan seperti pabrik es, tambatan perahu, PPI, cold storage, dan jalan lingkungan, juga akan ada bantuan dari Balai wilayah sungai, akan dibangun break water,” jelasnya.

Ia menjelaskan, bahwa penetapan Kalaju tahun ini, adalah buah dari persatuan dan kebersamaan masyarakat Tomalou.

Nelayan Tomalou penerima bantuan

“Masyarakat nelayan Tomalou itu selalu berinteraksi dengan DKP provinsi Malut. Jiwa kebersamaan masyarakat Tomalou sangat luar biasa ini. Dan wajar mereka mendapat hadiah ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Maju, oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP,” tegasnya.

Dalam sambutannya via zoom meeting, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, menjelaskan, peluncuran program hari ini melalui pencanangan kampung nelayan maju akan menjadi tonggak sejarah bagi dunia perikanan dengan implementasi program KKP, yaitu penangkapan terukur. Bagaimana ekonomi  dari sektor kelautan ini bergerak di zona tiap provinsi di Indonesia.

Kepada seluruh kepala daerah dari gubernur, bupati dan walikota, Menteri KKP berpesan untul tetap menjaga laut agar tetap bersih dan sehat. Menurutnya, ekonomi biru adalah komitmen kita bersama dalam menjaga laut tetap bersih, sehat dan indah untuk generasi yang akan datang.

BACA JUGA   Lantik Tiga Pejabat di Lingkup Pemkot Tidore, Walikota Tekankan Kolaborasi Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

“Saya berharap kita telah membuat gambaran panjang sampai 2045. Pada tahapan yang pertama ini namanya penangkapan yang terukur, yang dibatasi berdasarkan kuota. Berikutnya bahwa budidaya harus dikembangkan. Budidaya yang harus dikembangkan adalah Udang, rumput laut, kemudian kepiting, dan lobster. Ini adalah komoditi yang memiliki keunggulan tinggi dan kita sangat mumpuni melakukannya dengan baik,” Jelasnya.

Lebih jauh, ia mengharapkan dukungan dari semua pemangku kepentingan baik di pusat atau daerah, untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan untuk sehingga dapat memberikan dampak positif  bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa.

“Pada kesempatan ini, saya mengharapkan  dukungan dari semua pemangku kepentingan baik di pusat atau daerah, untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan untuk sehingga dapat memberikan kontribusi positif  bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa. Dirgahayu Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekonomi biru laut sehat Indonesia sejahtera,” tutupnya.