Pemimpin di Maluku Utara harus mampu menyeimbangkan antara menghormati tradisi dan membuka diri terhadap perubahan. Mereka harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mengelola keberagaman ini untuk kebaikan bersama, serta kemampuan untuk mendengarkan dan memahami berbagai perspektif yang ada dan terus berkembang di masyarakat.
Selain itu, kepemimpinan yang efektif juga harus didukung oleh partisipasi aktif dari masyarakat. Pendidikan politik dan sosial harus ditingkatkan agar masyarakat dapat berperan serta dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini tentu tidak hanya akan meningkatkan kualitas kebijakan publik (public policies), tetapi juga akan memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab di kalangan masyarakat.
Keberagaman di Moloku Kie Raha adalah sebuah warisan berharga yang telah terbentuk melalui perjalanan sejarah yang panjang. Rentang peradaban di wilayah ini menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah sesuatu yang mudah dipertahankan, namun dengan kepemimpinan yang bijak, arif dan inklusif, keberagaman ini dapat terus menjadi kekuatan yang memajukan masyarakat.
Di masa depan, tantangan dan peluang akan terus hadir, tetapi dengan komitmen untuk saling menghargai dan bekerja sama, masyarakat Moloku Kie Raha dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. Kepemimpinan yang inklusif akan menjadi kunci dalam memastikan bahwa semua kelompok masyarakat merasa dilibatkan dan mendapatkan manfaat dari pembangunan yang terjadi.
Dengan demikian, Maluku Utara akan terus menjadi contoh bagaimana keberagaman dapat menjadi landasan untuk kemajuan bersama, sebuah pelajaran penting bagi Indonesia dan dunia. Semoga!