Halut – Pernyataan Calon Wakil Bupati Halmahera Utara, Toni Laos, yang dimuat media pada 27 September yang lalu, mendapat kecaman dari Presiden Gerakan Anak Muda SMART (GAMS).
Pasalnya, dalam pernyataannya dalam kampanye yang beredar luas di media, Toni mengatakan, bahwa hanya dirinya yang mampu mendatangkan uang untuk menjawab persoalan keuangan di Halmahera Utara.
Presiden GAMS, Wempy Habari, melalui pernyataan persnya menyayangkan pernyataan Toni tersebut. Wempy mengecam pernyataan Toni, ia mengatakan cukup sudah rakyat dibodohi dengan janji-janji manis yang tidak bisa direalisasi.
“Cukup sudah kase bodoh rakyat dengan ngoni pe janji-janji yang tara mampu direalisasi,” tegas Wempy. Minggu (29/9).
Pernyataan Toni tersebut, menurut Wempy, justru secara tidak langsung merupakan pukulan telak bagi kandidat bupatinya sendiri, yaitu Muhlis Tapi Tapi. Ia menilai kegagalan pengelolaan keuangan yang disinggung Toni adalah kegagalan pemerintah kabupaten, di mana Muhlis menjabat sebagai wakil bupati selama dua periode terakhir.
Klaim Toni, bagi Wempy, merupakan pembodohan terbesar kepada masyarakat Halmahera Utara.
“Jangan pikir orang Halut bisa dibodohi! Kita sama-sama paham bahwa mendatangkan uang ke daerah harus ada indikator-indikator tertentu tidak hanya omon-omon,” ujar Wempy.
Wempy juga mengajak semua kandidat untuk menjadika Pilkada sebagai momen kemewahan terakhir rakyat atas hak demokrasi. Dengan mengedepankan gagasan dan ide yang bisa membangun Halmahera Utara ke depan denga menjadikan rakyat sebagai subjek, bukan hanya objek politik.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin