Rabu dinihari 12 April, kejutan kedua mendatangi keluarga kecil ini yang sedang berlibur di Ternate. Panitia mengirim visa disertai permintaan agar Izzah dan ayahnya segera berangkat ke Jakarta. Tiket Jakarta – Abu Dhabi sudah tersedia. Penerbangan ke sana akan berangkat dari Jakarta jam lima sore hari itu juga. Mubarak dan isterinya kebingungan. “Uang di tangan saya hanya seratus ribu, itupun dalam bentuk pecahan yang kusut. Tabungan kami tak lebih dari dua juta,” akunya.
Kepada siapa hendak meminta pertolongan? “Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir”. Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baiknya pelindung. Dengan itu, Mubarak bergegas ke mesjid untuk shalat subuh. Usai shalat, Ia bertemu Ustad Ibrahim Muhammad – penah jadi Kepala Kantor Agama dan Kadis Pendidikan Kota Ternate. “Ke Aba saya ceritakan masalah ini”.
Ustad Ibrahim membenarkan cerita ini. Dalam sebuah percakapan telepon, Ustad menceritakan seluruh pergulatan di subuh itu. Saya yang sedang bermotor menuju Sulamadaha merinding mendengarnya hingga tak terasa air mata menetes. Ini tangisan kedua saya setelah malam sebelumnya, seorang jamaah mesjid Imam Bonjol menceritakan hal yang sama setelah mendengar ceramah Ustad Ibrahim.
Meski tak punya uang tiket yang cukup, keinginan untuk memberangkatkan Izzah mengalahkan semua keraguan. Di titik ini, kita akan menyadari bahwa kebahagiaan orang tua yang paling tertinggi adalah melihat anaknya sukses. Apapun cara akan dilakukan untuk mewujudkannya. Saya jadi ingat di usia enam tahun saat mengikuti MTQ selevel Polres Ternate, ayah bahkan rela menyewa sebuah sedan corolla berwarna hitam untuk mengantar saya. Ini kemewahan yang tak terkira mengingat rumah kami waktu itu masih berdinding gaba-gaba dan beratap katu. Sebuah penanda kebanggaan dan cinta orang tua.
Rasa cinta itu yang membuat Ustad meminta mereka ke bandara. Di perjalanan, banyak pihak mulai dari kerabat hingga teman-teman dihubungi tetapi tak ada kepastian. Ibunya Izzah sempat berucap ; “Andai Haji Bur (Burhan Abdurahman – Walikota Ternate 2010 -2020) masih ada, tong tra akan susah bagini”. Ucapan itu membuat Ustad terhenyak. Kebaikan Haji Bur tenyata begitu membekas di ingatan banyak orang.
Tahun 2020, Izzah yang mewakili Maluku Utara mengikuti MTQ tingkat Nasional di Padang Sumatera Barat berhasil meraih juara tiga lomba Tartil Qur’an kategori anak-anak. Pulang ke Ternate, sebuah rumah hasil “Barifola” yang terletak di kawasan Fitu diberikan Haji Bur sebagai hadiah.
Ustad juga mengontak Alfian Wokanubun, pejabat yang low profil ini dikenal punya banyak koneksi dengan otoritas maskapai dan bandara. Permintaannya sama. Bantu Izzah dan ayahnya berangkat ke Jakarta.
Tiba di bandara, penumpang penuh sesak. Jam keberangkatan makin menipis. Di saat kritis itu, seorang teman guru di Madrasah tempat Mubarak mengajar memberi kabar jika Ia telah mentransfer uang sebanyak sepuluh juta.