Ternate,- Kota Ternate sebagai Kota Perdagangan dan Jasa sudah sepatutnya membuka diri terhadap investasi. Dengan masuknya investasi ke daerah, maka tercipta lapangan pekerjaan. Tetapi harus diperhatikan bahwa adanya investasi juga harus mampu menciptakan ekosistem bisnis yang kolaboratif dan suportif. Salah satu investasi yang kini masuk dan sedang berkembang di Ternate adalah Indomaret.
Ketua Umum HIPMI Kota Ternate, Fitrah Akbar Muhammad, dalam pernyataan resminya kepada media mengatakan, bahwa Indomaret sebagai investor bisnis retail di Kota Ternate harus dievaluasi kembali pelaksanaan bisnisnya oleh Pemerintah Kota. Hal ini diperlukan karena Indomaret tidak mampu menjadi lokomotif kolaborasi UMKM Kota Ternate, Indomaret melakukan monopoli sektor bisnis yang bukan hanya retail tetapi sampai pada produk UMKM lokal seperti roti dan makanan siap saji.
Menurut Fitrah, seharusnya Indomaret mampu merangkul UMKM lokal untuk menyediakan produk-produk sampingan seperti roti dan makanan siap saji, bukan Indomaret memonopoli dan menjual produk yang sama di gerainya.
“Yang menjadi miris adalah Indomaret menyewakan lahan di parkirannya untuk UMKM lokal berjualan, tetapi indomaret juga menjual produk yang sama dengan produk UMKM lokal di dalam gerainya, secara tidak langsung kebijakan Indomaret tersebut membunuh UMKM Lokal yang ada di depan gerainya. Terus dimana ekosistem kolaboratif dan suportifnya?,” ungkap Fitrah, Senin (5/7).
Menurutnya, pemerintah harus mengevaluasi proses bisnis Indomaret sehingga sejalan antara izin yang diperoleh dengan pelaksanaan bisnis dilapangan. Evaluasi ini menjadi penting karena akan menjadi langkah untuk pemetaan produk sampingan yang bisa dihasilkan oleh UMKM lokal untuk berkolaborasi dengan Indomaret dan juga agar Indomaret mengambil peran dalam pemberdayaan UMKM lokal.
Sumber : Rilis HIPMI Kota Ternate
Editor : Redaksi