Tidore – Korps HMI Wati (KOHATI) Komisariat Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) Cabang Tidore, menggelar sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan dan pencegahan pernikahan dini di desa Toniku, Kec. Jailolo Selatan, Kab. Halmahera Barat.

Kegiatan sosialisasi yang  diadakan pada Minggu (16/2) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat guna mendorong generasi muda atau pelajar tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta dampak negatif dari pernikahan dini.

Kegiatan ini dihadiri oleh lapisan elemen masyarakat desa Toniku, mulai dari pelajar (SD, SMP dan SMA), Karang Taruna dan pemerintah desa, dengan dua narasumber dari KOHATI yaitu, Nurisnaini Abdul, dan Ajeng Nayla A Yunus.

Adapun materi yang disamlaikan terkait pentingnya pendidikan sebagai fondasi untuk masa depan yang lebih baik untuk kesejahteraan, serta dampak psikologis, kesehatan dan sosial dari pernikahan dini, melaluli pendekatan interaktif, peserta sosialisasi diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman, sehingga menciptakan suasana yang yang edukatif dan menyenangkan.

Nurul Mawarni M Djafar, Sekretaris Kohati Komisariat Unibrah menyampaikan,  pemilihan desa Toniku sebagai lokasi sosialisasi bukan tanpa alasan. Desa ini memiliki jumlah generasi muda yang signifikan sehingga menjadi tempat yang strategis untuk menyebarkan pesan penting ini.

Melalui sambutannya, ia menjelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan ini merupakan program yang dirancang oleh kepengurusan Kohati Unibrah berdasarkan fenomena menurunnya minat pendidikan dan maraknya pernikahan dini.

“Sosialisasi ini merupakan salah satu program yang dirancang oleh kepengurusan dari kami Kohati komisariat Unibrah, Cabang Tidore,” ujarnya.

“Kami menggagas program ini itu berdasarkan telinga yang mendengar dan mata yang melihat, bahwa situasi dan kondisi genersai muda saat ini banyak yang menganggap pendidikan itu sudah tidak terlalu penting, sehingga setelah lulus dari bangku SMA itu sudah tidak mau melanjutkan lagi pendidikan mereka dan kebnyakan yang memilih masuk pada perusahan pertambangan, bahkan ada juga yang memilih memutuskan pendidikan di bangku SMA karena telah tergiur dengan bekerja di perusahan tambang, dan lebih mirisnya lagi, kebanyakan yang meninggalkan pendidikan karena pernikahan dini,” jelas Mawani.

BACA JUGA   Nita Budhi Susanti Serap Aspirasi di Obi Halmahera Selatan

Selain itu, kegiatan sosialisasi dari Kohati Komisariat Unibrah ini juga mendapatkan respon baik dan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Toniku, yang menyadari betapa pentingnya pemahaman mendalam mengenai isu-isu pendidikan dan pernikahan dini bagi para Masyarakat dan kalangan anak muda.

Kepala desa Toniku, M. Asgar Hi. Muin saat memberikan sambutan mengungkapkan bahwa, ketika Kohati Komisariat Unibrah awal melakukan koordinasi dengan-nya mengenai sosialisasi ini, pihaknya menerima dengan baik rencana tersebut.

“Kohati Komisariat Unibrah, Cabang Tidore, beberapa waktu yang lalu telah berkoordinasi dengan saya, dan saya secara pribadi merespon rencana kegiatan ini dengan baik, karena kegiatan ini kegiatan yang suda langkah dilaksanakan oleh elemen Mahasiswa di desa kami,” ungkap Asgar.